Kota Depok merupakan sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak di sebelah selatan Jakarta, ibu kota Indonesia. Depok merupakan kota yang berkembang pesat, dengan jumlah penduduk yang terus meningkat. Pada tahun 2020, jumlah penduduk Depok diperkirakan mencapai 2,2 juta jiwa.
Depok memiliki sejarah yang panjang. Wilayah Depok pada awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Pajajaran. Setelah Kerajaan Pajajaran runtuh, wilayah Depok dikuasai oleh Kesultanan Banten. Pada abad ke-16, Belanda mulai masuk ke wilayah Depok dan mendirikan beberapa benteng. Pada tahun 1698, Belanda dan Kesultanan Banten menandatangani perjanjian yang membagi wilayah Depok menjadi dua bagian.
Bagian utara Depok menjadi wilayah kekuasaan Belanda, sedangkan bagian selatan menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Banten. Pada tahun 1714, Belanda dan Kesultanan Banten kembali menandatangani perjanjian yang membagi wilayah Depok menjadi tiga bagian. Bagian utara dan tengah Depok menjadi wilayah kekuasaan Belanda, sedangkan bagian selatan tetap menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Banten.
Pada tahun 1826, Belanda dan Inggris menandatangani perjanjian yang membagi wilayah Indonesia menjadi dua bagian. Bagian barat Indonesia, termasuk Depok, menjadi wilayah kekuasaan Belanda, sedangkan bagian timur Indonesia menjadi wilayah kekuasaan Inggris. Pada tahun 1870, wilayah Depok ditetapkan sebagai gemeente (kota kecil) oleh pemerintah Belanda.
Sejarah Kota Depok
Kota Depok memiliki sejarah yang panjang dan menarik.
- Bekas Kerajaan Pajajaran
- Diperebutkan Belanda dan Banten
- Perjanjian Pembagian Wilayah
- Gemeente di Era Kolonial
- Kotamadya Depok
Kini, Kota Depok menjadi kota yang berkembang pesat di Provinsi Jawa Barat.
Bekas Kerajaan Pajajaran
Sebelum menjadi kota seperti sekarang, Depok merupakan bagian dari Kerajaan Pajajaran.
- Kerajaan Terbesar di Jawa Barat
Kerajaan Pajajaran merupakan kerajaan terbesar di Jawa Barat pada abad ke-15 hingga ke-16.
- Berdiri Tahun 1223
Kerajaan Pajajaran didirikan oleh Prabu Guru Darmasiksa pada tahun 1223.
- Pusat Kerajaan di Bogor
Pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran berada di Pakuan Pajajaran, yang sekarang menjadi wilayah Kota Bogor.
- Depok Sebagai Wilayah Perdikan
Pada masa Kerajaan Pajajaran, Depok merupakan wilayah perdikan, yaitu wilayah yang diberikan kepada para pejabat kerajaan sebagai hadiah atau penghargaan.
Setelah Kerajaan Pajajaran runtuh, wilayah Depok dikuasai oleh Kesultanan Banten dan Belanda.
Diperebutkan Belanda dan Banten
Setelah Kerajaan Pajajaran runtuh, wilayah Depok menjadi rebutan antara Belanda dan Kesultanan Banten.
- Belanda Ingin Mengendalikan Jalur Perdagangan
Belanda menginginkan wilayah Depok karena lokasinya yang strategis sebagai jalur perdagangan antara Batavia (Jakarta) dan pedalaman Jawa Barat.
- Banten Mempertahankan Wilayahnya
Kesultanan Banten berusaha mempertahankan wilayah Depok karena merupakan bagian dari wilayah kekuasaannya.
- Pertempuran dan Perebutan Kekuasaan
Perebutan wilayah Depok antara Belanda dan Banten berlangsung selama beberapa tahun, dengan berbagai pertempuran dan perebutan kekuasaan.
- Perjanjian Pembagian Wilayah
Pada akhirnya, Belanda dan Banten sepakat untuk membagi wilayah Depok menjadi dua bagian, dengan batas sungai Ciliwung.
Bagian utara Depok menjadi wilayah kekuasaan Belanda, sedangkan bagian selatan menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Banten.
Perjanjian Pembagian Wilayah
Perjanjian pembagian wilayah antara Belanda dan Banten ditandatangani pada tahun 1698. Perjanjian ini membagi wilayah Depok menjadi dua bagian, dengan batas sungai Ciliwung.
Bagian utara Depok, yang meliputi wilayah Kecamatan Pancoran Mas, Sawangan, dan Bojongsari, menjadi wilayah kekuasaan Belanda. Sedangkan bagian selatan Depok, yang meliputi wilayah Kecamatan Cimanggis, Cilodong, dan Sukmajaya, menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Banten.
Pembagian wilayah ini berlangsung selama lebih dari satu abad, hingga akhirnya pada tahun 1870, Belanda berhasil menguasai seluruh wilayah Depok. Hal ini terjadi setelah Belanda menaklukkan Kesultanan Banten pada tahun 1813.
Dengan dikuasainya seluruh wilayah Depok, Belanda kemudian menetapkannya sebagai gemeente (kota kecil) pada tahun 1870. Depok kemudian berkembang menjadi kota yang ramai dan menjadi tujuan banyak orang untuk bermukim.
Pada tahun 1999, Depok resmi menjadi kotamadya, dan pada tahun 2006 menjadi kota.
Gemeente di Era Kolonial
Setelah Belanda menguasai seluruh wilayah Depok pada tahun 1870, mereka kemudian menetapkannya sebagai gemeente (kota kecil) pada tahun yang sama.
Sebagai gemeente, Depok berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda. Belanda membangun berbagai fasilitas umum di Depok, seperti sekolah, pasar, dan rumah sakit. Mereka juga mengembangkan pertanian dan perkebunan di Depok.
Pada masa kolonial, Depok merupakan kota yang berkembang pesat. Banyak orang dari berbagai daerah datang ke Depok untuk bekerja dan bermukim. Depok juga menjadi tujuan banyak orang untuk berwisata.
Pada tahun 1942, Jepang menduduki Indonesia, termasuk Depok. Selama pendudukan Jepang, Depok mengalami berbagai kesulitan. Banyak penduduk Depok yang meninggal karena kelaparan dan penyakit.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Depok menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 1999, Depok resmi menjadi kotamadya, dan pada tahun 2006 menjadi kota.
Kotamadya Depok
Pada tahun 1999, Depok resmi menjadi kotamadya. Hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Depok.
Sebagai kotamadya, Depok memiliki pemerintahan sendiri yang dipimpin oleh seorang wali kota. Wali kota Depok dipilih langsung oleh masyarakat Depok melalui pemilihan kepala daerah (pilkada).
Setelah menjadi kotamadya, Depok terus berkembang pesat. Banyak pembangunan infrastruktur dilakukan di Depok, seperti jalan raya, jembatan, dan gedung-gedung pemerintahan. Depok juga menjadi tujuan banyak orang untuk bermukim dan bekerja.
Pada tahun 2006, Depok resmi menjadi kota. Hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pembentukan Kota Depok.
Sebagai kota, Depok memiliki kewenangan yang lebih luas dibandingkan dengan kotamadya. Depok juga memiliki anggaran yang lebih besar untuk pembangunan dan pelayanan publik.
Kesimpulan
Depok memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Kota ini pernah menjadi bagian dari Kerajaan Pajajaran, diperebutkan oleh Belanda dan Banten, menjadi gemeente di era kolonial, dan akhirnya menjadi kotamadya dan kota.
Sepanjang sejarahnya, Depok telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan. Namun, satu hal yang tidak pernah berubah adalah semangat dan tekad masyarakat Depok untuk membangun kotanya menjadi lebih baik.
Kini, Depok telah menjadi kota yang maju dan berkembang pesat. Depok menjadi tujuan banyak orang untuk bermukim, bekerja, dan berwisata. Depok juga menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan di Jawa Barat.
Semoga Depok terus berkembang dan menjadi kota yang lebih baik lagi di masa depan.