Lampung, dikenal juga dengan sebutan “Tanah Ruwa Jurai”, memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Terletak di wilayah selatan Pulau Sumatera, Lampung menyimpan berbagai peninggalan sejarah dan budaya yang menarik untuk dipelajari.
Berdasarkan catatan sejarah, Lampung sudah dihuni sejak zaman prasejarah. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai artefak berupa kapak batu, gerabah, dan perhiasan di beberapa situs arkeologi di Lampung. Pada masa Kerajaan Sriwijaya, Lampung termasuk dalam wilayah kekuasaannya. Setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, Lampung kemudian menjadi wilayah Kerajaan Mataram Kuno.
Pada masa penjajahan Belanda, Lampung menjadi salah satu wilayah yang direbut oleh Belanda. Belanda kemudian mendirikan beberapa benteng pertahanan di Lampung, seperti Benteng Nassau dan Benteng Marlborough. Setelah kemerdekaan Indonesia, Lampung menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Namun, pada tahun 1964, Lampung resmi menjadi provinsi tersendiri.
Sejarah Lampung
Lampung memiliki sejarah panjang dan kaya, berikut 5 poin penting tentang sejarah Lampung:
- Dihuni sejak zaman prasejarah
- Pernah dikuasai Kerajaan Sriwijaya
- Kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Kuno
- Dijajah Belanda dan didirikan benteng pertahanan
- Menjadi provinsi tersendiri pada tahun 1964
Sejarah Lampung sangat menarik dan menyimpan banyak peninggalan sejarah dan budaya yang berharga.
Dihuni sejak zaman prasejarah
Berdasarkan catatan sejarah, Lampung sudah dihuni sejak zaman prasejarah. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai artefak berupa kapak batu, gerabah, dan perhiasan di beberapa situs arkeologi di Lampung. Salah satu situs arkeologi yang paling terkenal di Lampung adalah situs Batu Brak. Situs ini terletak di Kabupaten Lampung Barat dan diperkirakan berasal dari zaman Neolitikum. Di situs Batu Brak, ditemukan berbagai artefak berupa kapak batu, gerabah, dan perhiasan yang terbuat dari batu dan tulang.
Selain situs Batu Brak, ada juga beberapa situs arkeologi lainnya di Lampung yang menunjukkan bahwa Lampung sudah dihuni sejak zaman prasejarah. Di antaranya adalah situs Gua Terus di Kabupaten Lampung Selatan, situs Gua Kucing di Kabupaten Lampung Tengah, dan situs Gua Harimau di Kabupaten Lampung Timur. Di situs-situs tersebut, ditemukan berbagai artefak berupa kapak batu, gerabah, dan perhiasan yang terbuat dari batu, tulang, dan kulit kerang.
Berdasarkan temuan-temuan artefak tersebut, para ahli memperkirakan bahwa Lampung sudah dihuni oleh manusia sejak sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi. Manusia-manusia purba tersebut diperkirakan berasal dari Asia Tenggara daratan yang bermigrasi ke Lampung melalui jalur laut. Mereka hidup dengan cara berburu, meramu, dan bercocok tanam.
Pada zaman prasejarah, Lampung diperkirakan masih berupa hutan belantara yang lebat. Namun, seiring berjalannya waktu, manusia-manusia purba tersebut mulai membuka hutan dan membangun pemukiman-pemukiman sederhana. Mereka juga mulai mengembangkan kebudayaan mereka sendiri, seperti kesenian, musik, dan tarian.
Demikianlah penjelasan mengenai sejarah Lampung pada zaman prasejarah. Semoga bermanfaat.
Pernah dikuasai Kerajaan Sriwijaya
Pada abad ke-7 Masehi, Kerajaan Sriwijaya mulai berkembang pesat di Sumatera. Kerajaan ini berhasil menaklukkan beberapa kerajaan kecil di Sumatera, termasuk Kerajaan Lampung. Kerajaan Lampung kemudian menjadi salah satu wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
Di bawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, Lampung mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kerajaan Sriwijaya memperkenalkan sistem pemerintahan, ekonomi, dan budaya yang lebih maju kepada masyarakat Lampung. Kerajaan Sriwijaya juga membangun beberapa candi dan prasasti di Lampung, sebagai bukti kekuasaannya.
Salah satu candi yang dibangun oleh Kerajaan Sriwijaya di Lampung adalah Candi Suka Bumi. Candi ini terletak di Kabupaten Lampung Barat dan diperkirakan dibangun pada abad ke-7 atau ke-8 Masehi. Candi Suka Bumi merupakan candi Hindu-Buddha yang memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran 11 x 6 meter. Candi ini terbuat dari batu andesit dan dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah.
Selain Candi Suka Bumi, ada juga beberapa prasasti yang ditemukan di Lampung yang menunjukkan bahwa Lampung pernah dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya. Salah satu prasasti tersebut adalah Prasasti Batu Brak. Prasasti ini ditemukan di Kabupaten Lampung Barat dan diperkirakan berasal dari abad ke-7 Masehi. Prasasti Batu Brak berisi tentang kemenangan Kerajaan Sriwijaya atas Kerajaan Lampung.
Demikianlah penjelasan mengenai sejarah Lampung pada masa Kerajaan Sriwijaya. Semoga bermanfaat.
Kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Kuno
Setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-13 Masehi, Lampung kemudian menjadi wilayah Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang berpusat di Jawa Tengah. Kerajaan Mataram Kuno berhasil menaklukkan beberapa kerajaan kecil di Sumatera, termasuk Kerajaan Lampung.
Di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno, Lampung mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kerajaan Mataram Kuno memperkenalkan sistem pemerintahan, ekonomi, dan budaya yang lebih maju kepada masyarakat Lampung. Kerajaan Mataram Kuno juga membangun beberapa candi dan prasasti di Lampung, sebagai bukti kekuasaannya.
Salah satu candi yang dibangun oleh Kerajaan Mataram Kuno di Lampung adalah Candi Jabung. Candi ini terletak di Kabupaten Lampung Timur dan diperkirakan dibangun pada abad ke-10 atau ke-11 Masehi. Candi Jabung merupakan candi Hindu-Buddha yang memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran 12 x 8 meter. Candi ini terbuat dari batu andesit dan dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah.
Selain Candi Jabung, ada juga beberapa prasasti yang ditemukan di Lampung yang menunjukkan bahwa Lampung pernah menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Salah satu prasasti tersebut adalah Prasasti Telaga Batu. Prasasti ini ditemukan di Kabupaten Lampung Selatan dan diperkirakan berasal dari abad ke-10 Masehi. Prasasti Telaga Batu berisi tentang kemenangan Kerajaan Mataram Kuno atas Kerajaan Lampung.
Demikianlah penjelasan mengenai sejarah Lampung pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Semoga bermanfaat.
Dijajah Belanda dan didirikan benteng pertahanan
Pada abad ke-16 Masehi, Belanda mulai datang ke Indonesia. Belanda kemudian menjajah beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Lampung. Belanda mendirikan beberapa benteng pertahanan di Lampung untuk memperkuat kedudukannya.
- Benteng Nassau
Benteng Nassau dibangun oleh Belanda pada tahun 1621 di muara Sungai Tulang Bawang. Benteng ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan Belanda di Lampung.
- Benteng Marlborough
Benteng Marlborough dibangun oleh Belanda pada tahun 1714 di Kotakarang, Bandar Lampung. Benteng ini merupakan benteng terbesar yang dibangun oleh Belanda di Lampung. Benteng Marlborough berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan Belanda di Lampung bagian selatan.
- Benteng Cikoneng
Benteng Cikoneng dibangun oleh Belanda pada tahun 1754 di Kabupaten Lampung Selatan. Benteng ini berfungsi sebagai benteng pertahanan Belanda dari serangan pasukan pribumi Lampung.
- Benteng Gunung Sugih
Benteng Gunung Sugih dibangun oleh Belanda pada tahun 1821 di Kabupaten Lampung Tengah. Benteng ini berfungsi sebagai benteng pertahanan Belanda dari serangan pasukan Diponegoro.
Demikianlah penjelasan mengenai benteng-benteng pertahanan yang didirikan oleh Belanda di Lampung. Semoga bermanfaat.
Menjadi provinsi tersendiri pada tahun 1964
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Lampung menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Namun, pada tahun 1964, Lampung resmi menjadi provinsi tersendiri.
- Pemekaran wilayah
Pemekaran wilayah Lampung dari Provinsi Sumatera Selatan didasarkan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I Lampung dan Sumatera Selatan.
- Pertimbangan pemekaran wilayah
Pemekaran wilayah Lampung didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain:
- Luas wilayah Lampung yang cukup luas, yaitu sekitar 35.376 kilometer persegi.
- Jumlah penduduk Lampung yang cukup banyak, yaitu sekitar 3,5 juta jiwa pada tahun 1964.
- Kondisi geografis Lampung yang terpisah dari Sumatera Selatan oleh Pegunungan Bukit Barisan.
- Perbedaan adat istiadat dan budaya antara Lampung dan Sumatera Selatan.
- Dampak pemekaran wilayah
Pemekaran wilayah Lampung berdampak positif bagi pembangunan daerah Lampung. Lampung dapat lebih fokus dalam membangun daerahnya sendiri tanpa harus terbebani oleh pembangunan daerah Sumatera Selatan. Pemekaran wilayah Lampung juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah Lampung.
- Ibu kota Provinsi Lampung
Ibu kota Provinsi Lampung adalah Bandar Lampung. Bandar Lampung merupakan kota terbesar di Lampung dan sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan di Lampung.
Demikianlah penjelasan mengenai sejarah Lampung menjadi provinsi tersendiri pada tahun 1964. Semoga bermanfaat.
Conclusion
Demikianlah sejarah Lampung dari zaman prasejarah hingga menjadi provinsi tersendiri pada tahun 1964. Lampung memiliki sejarah yang panjang dan kaya, dengan berbagai peninggalan sejarah dan budaya yang menarik. Lampung juga merupakan daerah yang multikultural, dengan berbagai suku dan agama yang hidup berdampingan secara damai.
Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda tentang sejarah Lampung. Dengan mengetahui sejarah daerah kita, kita dapat lebih menghargai dan melestarikan budaya daerah kita.