Monumen Pancasila Sakti merupakan salah satu monumen bersejarah di Jakarta. Monumen ini dibangun untuk mengenang peristiwa gugurnya para pahlawan revolusi pada tanggal 30 September 1965. Monumen ini terletak di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Monumen Pancasila Sakti didirikan pada tahun 1973 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto. Monumen ini berbentuk bangunan melingkar dengan diameter sekitar 40 meter. Di tengah-tengah bangunan terdapat patung pahlawan revolusi yang sedang berjuang. Patung-patung tersebut terbuat dari perunggu dan memiliki tinggi sekitar 3 meter.
Selain patung pahlawan revolusi, di dalam monumen juga terdapat diorama yang menggambarkan peristiwa gugurnya para pahlawan revolusi. Diorama tersebut dibuat dengan sangat detail dan栩栩如生. Pengunjung dapat melihat dengan jelas bagaimana para pahlawan revolusi berjuang melawan para pemberontak.
sejarah singkat monumen pancasila sakti
Monumen Pancasila Sakti dibangun untuk mengenang gugurnya pahlawan revolusi tahun 1965.
- Dibangun tahun 1973
- Diresmikan Presiden Soeharto
- Bentuk bangunan melingkar
- Patung pahlawan revolusi
- Diorama peristiwa gugurnya pahlawan revolusi
Monumen Pancasila Sakti terletak di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Dibangun tahun 1973
Monumen Pancasila Sakti dibangun pada tahun 1973 atas perintah Presiden Soeharto. Pembangunan monumen ini dimaksudkan untuk mengenang peristiwa gugurnya para pahlawan revolusi pada tanggal 30 September 1965.
- Pembangunan dimulai pada tahun 1973
Pembangunan monumen dimulai pada tahun 1973 dan selesai pada tahun 1975. Monumen ini dibangun di atas tanah seluas sekitar 10 hektar.
- Arsitek Ir. Haryati Soebadio
Arsitek yang merancang Monumen Pancasila Sakti adalah Ir. Haryati Soebadio. Ir. Haryati Soebadio adalah seorang arsitek wanita pertama di Indonesia.
- Bentuk bangunan melingkar
Monumen Pancasila Sakti berbentuk bangunan melingkar dengan diameter sekitar 40 meter. Di tengah-tengah bangunan terdapat patung pahlawan revolusi yang sedang berjuang. Patung-patung tersebut terbuat dari perunggu dan memiliki tinggi sekitar 3 meter.
- Diorama peristiwa gugurnya pahlawan revolusi
Selain patung pahlawan revolusi, di dalam monumen juga terdapat diorama yang menggambarkan peristiwa gugurnya para pahlawan revolusi. Diorama tersebut dibuat dengan sangat detail dan栩栩如生. Pengunjung dapat melihat dengan jelas bagaimana para pahlawan revolusi berjuang melawan para pemberontak.
Monumen Pancasila Sakti diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 30 September 1975. Sejak saat itu, monumen ini menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang populer di Jakarta.
Diresmikan Presiden Soeharto
Monumen Pancasila Sakti diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 30 September 1975. Peresmian monumen ini bertepatan dengan peringatan 10 tahun peristiwa gugurnya para pahlawan revolusi.
- Presiden Soeharto didampingi Ibu Tien Soeharto
Pada saat peresmian monumen, Presiden Soeharto didampingi oleh Ibu Tien Soeharto. Peresmian monumen ini juga dihadiri oleh para pejabat tinggi negara, para veteran, dan keluarga pahlawan revolusi.
- Pidato Presiden Soeharto
Dalam pidatonya, Presiden Soeharto mengatakan bahwa Monumen Pancasila Sakti dibangun untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan revolusi yang telah gugur dalam membela bangsa dan negara. Presiden Soeharto juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk meneladani semangat juang para pahlawan revolusi.
- Penandatanganan prasasti
Setelah menyampaikan pidato, Presiden Soeharto menandatangani prasasti peresmian Monumen Pancasila Sakti. Penandatanganan prasasti ini disaksikan oleh para pejabat tinggi negara, para veteran, dan keluarga pahlawan revolusi.
- Peletakan karangan bunga
Setelah penandatanganan prasasti, Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto meletakkan karangan bunga di patung para pahlawan revolusi. Peletakan karangan bunga ini diikuti oleh para pejabat tinggi negara, para veteran, dan keluarga pahlawan revolusi.
Peresmian Monumen Pancasila Sakti merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Monumen ini menjadi simbol perjuangan para pahlawan revolusi dan menjadi tempat untuk mengenang jasa-jasa mereka.
Bentuk bangunan melingkar
Monumen Pancasila Sakti berbentuk bangunan melingkar dengan diameter sekitar 40 meter. Bentuk bangunan melingkar ini melambangkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
- Tidak bersegi
Bentuk bangunan monumen yang tidak bersegi ini melambangkan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh terpecah belah. Bangsa Indonesia harus bersatu padu untuk menghadapi berbagai tantangan.
- Selaras dengan falsafah Pancasila
Bentuk bangunan melingkar juga selaras dengan falsafah Pancasila. Pancasila mengajarkan kepada kita untuk hidup rukun dan damai dengan sesama manusia. Pancasila juga mengajarkan kepada kita untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.
- Menampung banyak pengunjung
Bentuk bangunan melingkar juga memungkinkan monumen ini untuk menampung banyak pengunjung. Monumen Pancasila Sakti seringkali menjadi tempat kunjungan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
- Menambah keindahan kawasan Lubang Buaya
Bentuk bangunan melingkar yang unik dan artistik juga menambah keindahan kawasan Lubang Buaya. Monumen Pancasila Sakti menjadi salah satu landmark di kawasan Lubang Buaya.
Bentuk bangunan melingkar Monumen Pancasila Sakti memiliki makna yang mendalam. Bentuk bangunan ini melambangkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, selaras dengan falsafah Pancasila, dapat menampung banyak pengunjung, dan menambah keindahan kawasan Lubang Buaya.
Patung pahlawan revolusi
Di tengah-tengah bangunan Monumen Pancasila Sakti terdapat patung pahlawan revolusi yang sedang berjuang. Patung-patung tersebut terbuat dari perunggu dan memiliki tinggi sekitar 3 meter.
- Menggambarkan 7 pahlawan revolusi
Patung-patung pahlawan revolusi tersebut menggambarkan tujuh pahlawan revolusi yang gugur pada tanggal 30 September 1965. Ketujuh pahlawan revolusi tersebut adalah:
- Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani
- Letnan Jenderal TNI Anumerta Suprapto
- Mayor Jenderal TNI Anumerta Panjaitan
- Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
- Brigadir Jenderal TNI Anumerta Katamso
- Brigadir Jenderal TNI Anumerta S. Parman
- Kapten Pierre Tendean
- Bersikap heroik
Patung-patung pahlawan revolusi tersebut digambarkan dengan sikap yang heroik. Mereka terlihat sedang berjuang melawan para pemberontak. Patung-patung tersebut seolah-olah mengajak kita untuk ikut berjuang membela bangsa dan negara.
- Menyemangati pengunjung
Melihat patung-patung pahlawan revolusi tersebut dapat menyemangati pengunjung. Pengunjung dapat terinspirasi oleh perjuangan para pahlawan revolusi. Pengunjung juga dapat belajar tentang sejarah bangsa Indonesia dan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
- Menjadi objek foto
Patung-patung pahlawan revolusi juga menjadi objek foto yang menarik bagi pengunjung. Pengunjung dapat berfoto dengan latar belakang patung-patung tersebut. Foto-foto tersebut dapat menjadi kenang-kenangan bagi pengunjung.
Patung-patung pahlawan revolusi di Monumen Pancasila Sakti merupakan salah satu daya tarik utama monumen ini. Patung-patung tersebut menjadi simbol perjuangan para pahlawan revolusi dan menjadi tempat untuk mengenang jasa-jasa mereka.
Diorama peristiwa gugurnya pahlawan revolusi
Selain patung pahlawan revolusi, di dalam Monumen Pancasila Sakti juga terdapat diorama yang menggambarkan peristiwa gugurnya para pahlawan revolusi pada tanggal 30 September 1965. Diorama tersebut dibuat dengan sangat detail dan栩栩如生. Pengunjung dapat melihat dengan jelas bagaimana para pahlawan revolusi berjuang melawan para pemberontak.
- Dibuat oleh seniman ternama
Diorama peristiwa gugurnya pahlawan revolusi dibuat oleh seniman-seniman ternama Indonesia. Para seniman tersebut antara lain:
- Sudjojono
- Affandi
- Basuki Abdullah
- Hendra Gunawan
- Menggunakan berbagai macam bahan
Diorama peristiwa gugurnya pahlawan revolusi dibuat menggunakan berbagai macam bahan, antara lain:
- Lilin
- Kertas
- Kain
- Plastik
- Logam
- Dibuat dengan sangat detail
Diorama peristiwa gugurnya pahlawan revolusi dibuat dengan sangat detail. Setiap adegan dalam diorama tersebut dibuat dengan sangat hati-hati. Pengunjung dapat melihat dengan jelas bagaimana para pahlawan revolusi berjuang melawan para pemberontak.
- Menyentuh hati pengunjung
Diorama peristiwa gugurnya pahlawan revolusi sangat menyentuh hati pengunjung. Pengunjung dapat merasakan bagaimana perjuangan para pahlawan revolusi yang gugur dalam membela bangsa dan negara. Pengunjung juga dapat belajar tentang sejarah bangsa Indonesia dan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Diorama peristiwa gugurnya pahlawan revolusi merupakan salah satu bagian terpenting dari Monumen Pancasila Sakti. Diorama tersebut menjadi tempat untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan revolusi dan belajar tentang sejarah bangsa Indonesia.
Conclusion
Monumen Pancasila Sakti merupakan salah satu monumen bersejarah di Jakarta. Monumen ini dibangun untuk mengenang peristiwa gugurnya para pahlawan revolusi pada tanggal 30 September 1965. Monumen ini terletak di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Monumen Pancasila Sakti berbentuk bangunan melingkar dengan diameter sekitar 40 meter. Di tengah-tengah bangunan terdapat patung pahlawan revolusi yang sedang berjuang. Patung-patung tersebut terbuat dari perunggu dan memiliki tinggi sekitar 3 meter. Selain patung pahlawan revolusi, di dalam monumen juga terdapat diorama yang menggambarkan peristiwa gugurnya para pahlawan revolusi. Diorama tersebut dibuat dengan sangat detail dan栩栩如生.
Monumen Pancasila Sakti merupakan tempat yang tepat untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan revolusi dan belajar tentang sejarah bangsa Indonesia. Monumen ini juga menjadi simbol perjuangan para pahlawan revolusi dan menjadi tempat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai generasi muda, kita harus selalu ingat jasa-jasa para pahlawan revolusi. Kita harus belajar dari perjuangan mereka dan meneruskan cita-cita mereka. Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya.