Kerajaan Kalingga merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha tertua di Jawa Tengah. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-6 Masehi dan berakhir pada abad ke-10 Masehi. Kerajaan Kalingga memiliki wilayah yang luas, meliputi daerah Jawa Tengah bagian utara dan timur hingga sebagian Jawa Timur.
Sumber-sumber sejarah Kerajaan Kalingga sangat beragam. Sumber-sumber tersebut meliputi prasasti, piagam, candi, dan artefak lainnya. Prasasti-prasasti Kerajaan Kalingga ditemukan di berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Prasasti-prasasti tersebut berisi tentang informasi mengenai raja-raja Kerajaan Kalingga, silsilah raja-raja, dan berbagai peristiwa penting yang terjadi selama pemerintahan mereka.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang berbagai sumber sejarah Kerajaan Kalingga. Kita akan melihat jenis-jenis sumber sejarah tersebut, serta bagaimana sumber-sumber tersebut dapat digunakan untuk mengetahui sejarah Kerajaan Kalingga.
sumber sejarah kerajaan kalingga
Beragam dan lengkap
- Prasasti dan piagam
- Candi dan artefak
- Sumber asing
- Berita Cina
- Naskah Jawa Kuno
Memberikan informasi penting
Prasasti dan piagam
Prasasti dan piagam merupakan sumber sejarah tertulis yang sangat penting bagi Kerajaan Kalingga. Prasasti-prasasti Kerajaan Kalingga ditemukan di berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Prasasti-prasasti tersebut umumnya dibuat dari batu, logam, atau kayu. Prasasti-prasasti tersebut berisi tentang informasi mengenai raja-raja Kerajaan Kalingga, silsilah raja-raja, dan berbagai peristiwa penting yang terjadi selama pemerintahan mereka.
Prasasti-prasasti Kerajaan Kalingga yang paling terkenal antara lain Prasasti Tukmas, Prasasti Canggal, dan Prasasti Kalasan. Prasasti Tukmas ditemukan di daerah Jepara, Jawa Tengah. Prasasti ini berisi tentang informasi mengenai raja pertama Kerajaan Kalingga, yaitu Prabu Bawa. Prasasti Canggal ditemukan di daerah Magelang, Jawa Tengah. Prasasti ini berisi tentang informasi mengenai raja kedua Kerajaan Kalingga, yaitu Prabu Sanjaya. Prasasti Kalasan ditemukan di daerah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prasasti ini berisi tentang informasi mengenai raja ketiga Kerajaan Kalingga, yaitu Prabu Rakai Panangkaran.
Selain prasasti, sumber sejarah tertulis Kerajaan Kalingga juga berupa piagam. Piagam-piagam Kerajaan Kalingga umumnya dibuat dari kertas atau kulit kayu. Piagam-piagam tersebut berisi tentang berbagai hal, seperti pemberian tanah, pembebasan pajak, dan perjanjian damai. Piagam-piagam Kerajaan Kalingga yang paling terkenal antara lain Piagam Nalanda dan Piagam Sojomerto. Piagam Nalanda ditemukan di daerah Nalanda, India. Piagam ini berisi tentang pemberian tanah dari Raja Kalingga kepada Universitas Nalanda. Piagam Sojomerto ditemukan di daerah Banyumas, Jawa Tengah. Piagam ini berisi tentang pembebasan pajak bagi penduduk Desa Sojomerto.
Prasasti dan piagam merupakan sumber sejarah yang sangat penting bagi Kerajaan Kalingga. Sumber-sumber tersebut memberikan informasi yang sangat lengkap tentang sejarah Kerajaan Kalingga, mulai dari raja-raja yang memerintah, silsilah raja-raja, hingga berbagai peristiwa penting yang terjadi selama pemerintahan mereka.
Demikian penjelasan tentang prasasti dan piagam sebagai sumber sejarah Kerajaan Kalingga. Semoga bermanfaat.
Candi dan artefak
Candi dan artefak merupakan sumber sejarah penting lainnya bagi Kerajaan Kalingga. Candi-candi Kerajaan Kalingga umumnya dibangun sebagai tempat pemujaan dan peribadatan. Candi-candi tersebut biasanya dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan berbagai kisah dan peristiwa penting. Artefak-artefak Kerajaan Kalingga juga sangat beragam, mulai dari peralatan sehari-hari hingga benda-benda berharga seperti perhiasan dan senjata.
- Candi Dieng
Candi Dieng merupakan salah satu candi tertua di Jawa Tengah. Candi ini terletak di daerah Dieng, Kabupaten Banjarnegara. Candi Dieng diperkirakan dibangun pada abad ke-7 Masehi. Candi ini terdiri dari beberapa kelompok candi, yaitu kelompok Candi Arjuna, kelompok Candi Semar, dan kelompok Candi Bima. Candi Dieng dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan berbagai kisah dan peristiwa penting, seperti kisah Ramayana dan kisah Mahabharata.
- Candi Prambanan
Candi Prambanan merupakan salah satu candi terindah di Indonesia. Candi ini terletak di daerah Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Prambanan diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi. Candi ini terdiri dari tiga candi utama, yaitu Candi Siwa, Candi Vishnu, dan Candi Brahma. Candi Prambanan dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan berbagai kisah dan peristiwa penting, seperti kisah Ramayana dan kisah Krishna.
- Candi Ratu Boko
Candi Ratu Boko merupakan kompleks candi yang terletak di daerah Ratu Boko, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Ratu Boko diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi. Candi ini terdiri dari beberapa bangunan, yaitu Candi Utama, Candi Pemujaan, Candi Perwara, dan Candi Gapura. Candi Ratu Boko dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan berbagai kisah dan peristiwa penting, seperti kisah Ramayana dan kisah Mahabharata.
- Artefak Kerajaan Kalingga
Artefak-artefak Kerajaan Kalingga ditemukan di berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Artefak-artefak tersebut sangat beragam, mulai dari peralatan sehari-hari hingga benda-benda berharga seperti perhiasan dan senjata. Artefak-artefak tersebut memberikan informasi tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Kerajaan Kalingga, serta tentang teknologi dan kesenian yang berkembang pada masa itu.
Demikian penjelasan tentang candi dan artefak sebagai sumber sejarah Kerajaan Kalingga. Semoga bermanfaat.
Sumber asing
Sumber-sumber asing juga merupakan sumber sejarah penting bagi Kerajaan Kalingga. Sumber-sumber asing tersebut berupa catatan-catatan perjalanan, berita-berita dari Tiongkok, dan prasasti-prasasti yang ditemukan di luar wilayah Kerajaan Kalingga.
- Catatan perjalanan I-Tsing
I-Tsing adalah seorang pendeta Buddha dari Tiongkok yang berkunjung ke Jawa pada abad ke-7 Masehi. I-Tsing menuliskan catatan perjalanannya dalam sebuah buku berjudul “Perjalanan ke Barat untuk Membawa Kitab Suci”. Dalam bukunya, I-Tsing menceritakan tentang Kerajaan Kalingga dan raja-rajanya. I-Tsing juga menyebutkan tentang keberadaan Candi Dieng dan Candi Prambanan.
- Berita-berita dari Tiongkok
Berita-berita dari Tiongkok juga merupakan sumber sejarah penting bagi Kerajaan Kalingga. Berita-berita tersebut umumnya berupa laporan dari para pedagang dan diplomat Tiongkok yang berkunjung ke Jawa. Berita-berita tersebut menyebutkan tentang raja-raja Kerajaan Kalingga, ibu kota kerajaan, dan berbagai peristiwa penting yang terjadi selama pemerintahan mereka.
- Prasasti-prasasti di luar wilayah Kerajaan Kalingga
Beberapa prasasti yang ditemukan di luar wilayah Kerajaan Kalingga juga menyebutkan tentang Kerajaan Kalingga. Misalnya, Prasasti Kelurak yang ditemukan di daerah Palembang, Sumatera Selatan, menyebutkan tentang adanya hubungan antara Kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya. Prasasti Canggal yang ditemukan di daerah Magelang, Jawa Tengah, menyebutkan tentang adanya hubungan antara Kerajaan Kalingga dan Kerajaan Mataram Kuno.
- Berita dari India
Selain berita dari Tiongkok, berita-berita dari India juga merupakan sumber sejarah penting bagi Kerajaan Kalingga. Prasasti Nalanda yang ditemukan di daerah Nalanda, India, menyebutkan tentang adanya hubungan antara Kerajaan Kalingga dan Universitas Nalanda. Prasasti ini juga menyebutkan tentang adanya seorang raja dari Kerajaan Kalingga yang bernama Dapunta Hyang Jayanasa.
Demikian penjelasan tentang sumber asing sebagai sumber sejarah Kerajaan Kalingga. Semoga bermanfaat.
Berita Cina
Berita-berita Cina merupakan sumber sejarah penting bagi Kerajaan Kalingga. Berita-berita tersebut umumnya berupa laporan dari para pedagang dan diplomat Cina yang berkunjung ke Jawa. Berita-berita tersebut menyebutkan tentang raja-raja Kerajaan Kalingga, ibu kota kerajaan, dan berbagai peristiwa penting yang terjadi selama pemerintahan mereka.
Salah satu berita Cina yang paling penting tentang Kerajaan Kalingga adalah berita yang ditulis oleh Fa-Hien. Fa-Hien adalah seorang pendeta Buddha dari Tiongkok yang berkunjung ke Jawa pada abad ke-5 Masehi. Fa-Hien menuliskan catatan perjalanannya dalam sebuah buku berjudul “Catatan Perjalanan ke Negara-negara Buddha”. Dalam bukunya, Fa-Hien menceritakan tentang Kerajaan Kalingga dan raja-rajanya. Fa-Hien juga menyebutkan tentang adanya Candi Dieng dan Candi Prambanan.
Berita Cina lainnya yang penting tentang Kerajaan Kalingga adalah berita yang ditulis oleh I-Tsing. I-Tsing adalah seorang pendeta Buddha dari Tiongkok yang berkunjung ke Jawa pada abad ke-7 Masehi. I-Tsing menuliskan catatan perjalanannya dalam sebuah buku berjudul “Perjalanan ke Barat untuk Membawa Kitab Suci”. Dalam bukunya, I-Tsing menceritakan tentang Kerajaan Kalingga dan raja-rajanya. I-Tsing juga menyebutkan tentang adanya Candi Dieng dan Candi Prambanan.
Berita-berita Cina tentang Kerajaan Kalingga sangat penting karena memberikan informasi tentang kerajaan tersebut dari sudut pandang orang asing. Berita-berita tersebut juga memberikan informasi tentang hubungan antara Kerajaan Kalingga dengan Tiongkok.
Demikian penjelasan tentang berita Cina sebagai sumber sejarah Kerajaan Kalingga. Semoga bermanfaat.
Naskah Jawa Kuno
Naskah Jawa Kuno merupakan sumber sejarah penting bagi Kerajaan Kalingga. Naskah-naskah tersebut umumnya ditulis pada daun lontar atau kertas. Naskah-naskah tersebut berisi tentang berbagai hal, seperti sejarah, sastra, dan agama. Naskah-naskah Jawa Kuno yang menyebutkan tentang Kerajaan Kalingga antara lain:
- Naskah Pararaton
Naskah Pararaton adalah naskah yang menceritakan tentang sejarah Kerajaan Singhasari dan Kerajaan Majapahit. Naskah ini ditulis pada abad ke-15 Masehi. Dalam Naskah Pararaton, disebutkan bahwa Kerajaan Kalingga pernah menjadi bagian dari Kerajaan Singhasari.
- Naskah Nagarakretagama
Naskah Nagarakretagama adalah naskah yang menceritakan tentang sejarah Kerajaan Majapahit. Naskah ini ditulis pada abad ke-14 Masehi. Dalam Naskah Nagarakretagama, disebutkan bahwa Kerajaan Kalingga pernah menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit.
- Naskah Tantu Panggelaran
Naskah Tantu Panggelaran adalah naskah yang menceritakan tentang sejarah Jawa Timur. Naskah ini ditulis pada abad ke-15 Masehi. Dalam Naskah Tantu Panggelaran, disebutkan bahwa Kerajaan Kalingga pernah menjadi kerajaan yang berkuasa di Jawa Timur.
- Naskah Carita Parahyangan
Naskah Carita Parahyangan adalah naskah yang menceritakan tentang sejarah Kerajaan Sunda. Naskah ini ditulis pada abad ke-16 Masehi. Dalam Naskah Carita Parahyangan, disebutkan bahwa Kerajaan Kalingga pernah menjadi kerajaan yang berkuasa di Jawa Barat.
Demikian penjelasan tentang naskah Jawa Kuno sebagai sumber sejarah Kerajaan Kalingga. Semoga bermanfaat.
Conclusion
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Kalingga merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha tertua dan terbesar di Jawa Tengah. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-6 Masehi dan berakhir pada abad ke-10 Masehi. Kerajaan Kalingga memiliki wilayah yang luas, meliputi daerah Jawa Tengah bagian utara dan timur hingga sebagian Jawa Timur.
Sumber-sumber sejarah Kerajaan Kalingga sangat beragam. Sumber-sumber tersebut meliputi prasasti, piagam, candi, artefak, sumber asing, berita Cina, dan naskah Jawa Kuno. Sumber-sumber tersebut memberikan informasi yang sangat lengkap tentang sejarah Kerajaan Kalingga, mulai dari raja-raja yang memerintah, silsilah raja-raja, hingga berbagai peristiwa penting yang terjadi selama pemerintahan mereka.
Demikian pembahasan tentang sumber sejarah Kerajaan Kalingga. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda tentang sejarah Kerajaan Kalingga.