Shalat merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat Islam. Ibadah ini harus dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Bagi sebagian orang, mungkin mengalami kendala dalam melaksanakan shalat berdiri, karena sakit atau kondisi tertentu. Dalam kondisi seperti ini, diperbolehkan melaksanakan shalat duduk di kursi.
Shalat duduk di kursi memiliki beberapa perbedaan dengan shalat berdiri. Namun, pada dasarnya, tata cara shalatnya tetap sama. Berikut ini adalah tata cara shalat duduk di kursi:
Sebelum memulai shalat, terlebih dahulu pastikan untuk berwudhu dan memakai pakaian yang suci. Kemudian, duduklah di kursi dengan posisi tegak dan punggung lurus. Kedua tangan diletakkan di atas paha, dengan telapak tangan menghadap ke atas.
tata cara shalat duduk di kursi
Shalat duduk di kursi memiliki beberapa perbedaan dengan shalat berdiri. Namun, pada dasarnya, tata cara shalatnya tetap sama. Berikut ini adalah 5 poin penting tentang tata cara shalat duduk di kursi:
- Duduk tegak dan punggung lurus
- Kedua tangan di atas paha, telapak tangan menghadap ke atas
- Ruku’ dan sujud dengan gerakan badan saja
- Jika tidak mampu ruku’ dan sujud, cukup dengan isyarat kepala
- Membaca doa dan surat-surat pendek seperti biasa
Demikian 5 poin penting tentang tata cara shalat duduk di kursi. Semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Duduk tegak dan punggung lurus
Dalam tata cara shalat duduk di kursi, posisi duduk yang benar adalah tegak dan punggung lurus. Hal ini penting untuk diperhatikan karena posisi duduk yang salah dapat mengganggu kekhusyukan shalat dan menyebabkan rasa sakit pada punggung.
- Duduk tegak
Posisi duduk yang tegak berarti duduk dengan badan yang lurus dan tidak membungkuk. Kepala, leher, dan punggung berada dalam satu garis lurus. Posisi duduk ini membantu menjaga keseimbangan tubuh dan memudahkan dalam melakukan gerakan ruku’ dan sujud.
- Punggung lurus
Punggung yang lurus berarti punggung tidak membungkuk atau condong ke depan atau ke belakang. Posisi punggung yang lurus membantu menjaga postur tubuh yang baik dan mencegah rasa sakit pada punggung. Selain itu, posisi punggung yang lurus juga membantu menjaga kekhusyukan shalat karena memudahkan dalam melakukan gerakan ruku’ dan sujud.
- Kedua kaki menapak lantai
Saat duduk di kursi, kedua kaki harus menapak lantai dengan kokoh. Hal ini membantu menjaga keseimbangan tubuh dan memudahkan dalam melakukan gerakan ruku’ dan sujud. Jika kursi terlalu tinggi sehingga kaki tidak bisa menapak lantai, sebaiknya gunakan alas kaki atau bantal untuk meninggikan posisi kaki.
- Jangan bersandar pada sandaran kursi
Saat shalat duduk di kursi, sebaiknya tidak bersandar pada sandaran kursi. Hal ini karena bersandar pada sandaran kursi dapat membuat tubuh menjadi malas dan kurang fokus dalam shalat. Selain itu, bersandar pada sandaran kursi juga dapat menyebabkan rasa sakit pada punggung.
Demikian penjelasan tentang posisi duduk yang benar dalam shalat duduk di kursi. Semoga bermanfaat.
Kedua tangan di atas paha, telapak tangan menghadap ke atas
Dalam tata cara shalat duduk di kursi, posisi kedua tangan yang benar adalah di atas paha, dengan telapak tangan menghadap ke atas. Hal ini penting untuk diperhatikan karena posisi tangan yang salah dapat mengganggu kekhusyukan shalat.
- Kedua tangan di atas paha
Kedua tangan diletakkan di atas paha, tepatnya di atas lutut. Posisi tangan ini membantu menjaga keseimbangan tubuh dan memudahkan dalam melakukan gerakan ruku’ dan sujud. Selain itu, posisi tangan ini juga membantu menjaga kekhusyukan shalat karena tangan tidak bergerak-gerak.
- Telapak tangan menghadap ke atas
Telapak tangan menghadap ke atas, dengan jari-jari rapat dan tidak mengepal. Posisi telapak tangan ini melambangkan sikap pasrah dan penyerahan diri kepada Allah SWT. Selain itu, posisi telapak tangan ini juga membantu menjaga kekhusyukan shalat karena tangan tidak bergerak-gerak.
- Jari-jari rapat
Jari-jari tangan rapat, tidak renggang dan tidak saling mengait. Posisi jari-jari yang rapat ini membantu menjaga kekhusyukan shalat karena tangan tidak bergerak-gerak. Selain itu, posisi jari-jari yang rapat juga melambangkan sikap tawadhu’ dan rendah hati di hadapan Allah SWT.
- Jangan menggerakkan tangan
Selama shalat, kedua tangan tidak boleh digerakkan. Hal ini karena gerakan tangan dapat mengganggu kekhusyukan shalat dan membatalkan shalat. Jika ingin menggaruk atau membuang sesuatu, sebaiknya lakukan sebelum atau sesudah shalat.
Demikian penjelasan tentang posisi kedua tangan yang benar dalam shalat duduk di kursi. Semoga bermanfaat.
Ruku’ dan sujud dengan gerakan badan saja
Dalam tata cara shalat duduk di kursi, gerakan ruku’ dan sujud dilakukan dengan gerakan badan saja, tanpa berdiri dan duduk. Hal ini karena bagi sebagian orang, mungkin mengalami kesulitan untuk berdiri dan duduk karena sakit atau kondisi tertentu.
- Ruku’
Untuk melakukan ruku’, cukup dengan menundukkan badan ke depan hingga kepala sejajar dengan lutut. Kedua tangan diletakkan di atas lutut, dengan siku ditekuk. Posisi ruku’ ini sama seperti posisi ruku’ dalam shalat berdiri.
- Sujud
Untuk melakukan sujud, cukup dengan menundukkan badan ke depan hingga dahi menyentuh lantai atau alas sujud. Kedua tangan diletakkan di samping kepala, dengan siku ditekuk. Posisi sujud ini sama seperti posisi sujud dalam shalat berdiri.
- Gerakan badan yang wajar
Saat melakukan ruku’ dan sujud, gerakan badan harus wajar dan tidak berlebihan. Hindari gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Lakukan gerakan ruku’ dan sujud dengan tenang dan khusyuk.
- Tidak perlu berdiri dan duduk
Dalam shalat duduk di kursi, tidak perlu berdiri dan duduk saat melakukan ruku’ dan sujud. Cukup dengan melakukan gerakan ruku’ dan sujud dengan gerakan badan saja.
Demikian penjelasan tentang tata cara ruku’ dan sujud dalam shalat duduk di kursi. Semoga bermanfaat.
Jika tidak mampu ruku’ dan sujud, cukup dengan isyarat kepala
Bagi sebagian orang, mungkin mengalami kesulitan untuk melakukan ruku’ dan sujud dengan gerakan badan, karena sakit atau kondisi tertentu. Dalam kondisi seperti ini, diperbolehkan untuk melakukan ruku’ dan sujud dengan isyarat kepala saja.
- Ruku’ dengan isyarat kepala
Untuk melakukan ruku’ dengan isyarat kepala, cukup dengan menundukkan kepala ke bawah. Tidak perlu menundukkan badan hingga kepala sejajar dengan lutut. Kepala ditundukkan sebatas yang mampu.
- Sujud dengan isyarat kepala
Untuk melakukan sujud dengan isyarat kepala, cukup dengan menundukkan kepala hingga dahi menyentuh lantai atau alas sujud. Tidak perlu menundukkan badan hingga dahi menyentuh lutut. Kepala ditundukkan sebatas yang mampu.
- Gerakan kepala yang wajar
Saat melakukan ruku’ dan sujud dengan isyarat kepala, gerakan kepala harus wajar dan tidak berlebihan. Hindari gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Lakukan gerakan ruku’ dan sujud dengan tenang dan khusyuk.
- Tidak perlu berdiri dan duduk
Dalam shalat duduk di kursi, tidak perlu berdiri dan duduk saat melakukan ruku’ dan sujud dengan isyarat kepala. Cukup dengan melakukan gerakan ruku’ dan sujud dengan gerakan kepala saja.
Demikian penjelasan tentang tata cara ruku’ dan sujud dengan isyarat kepala dalam shalat duduk di kursi. Semoga bermanfaat.
Membaca doa dan surat-surat pendek seperti biasa
Dalam tata cara shalat duduk di kursi, bacaan doa dan surat-surat pendek dibaca seperti biasa, sama seperti dalam shalat berdiri. Tidak ada perbedaan bacaan antara shalat duduk di kursi dan shalat berdiri.
- Membaca doa iftitah
Setelah takbiratul ihram, bacalah doa iftitah seperti biasa.
- Membaca surat Al-Fatihah
Setelah doa iftitah, bacalah surat Al-Fatihah seperti biasa.
- Membaca surat pendek
Setelah surat Al-Fatihah, bacalah surat pendek seperti biasa. Surat pendek yang dibaca bisa surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, atau surat-surat pendek lainnya.
- Membaca doa rukuk
Saat ruku’, bacalah doa rukuk seperti biasa.
- Membaca doa i’tidal
Setelah ruku’, bacalah doa i’tidal seperti biasa.
- Membaca doa sujud
Saat sujud, bacalah doa sujud seperti biasa.
- Membaca doa duduk di antara dua sujud
Setelah sujud pertama, bacalah doa duduk di antara dua sujud seperti biasa.
- Membaca doa التشهد الأخير (tasyahud akhir)
Setelah sujud kedua, bacalah doa التشهد الأخير (tasyahud akhir) seperti biasa.
- Membaca doa sebelum salam
Sebelum mengucapkan salam, bacalah doa sebelum salam seperti biasa.
- Mengucapkan salam
Terakhir, ucapkan salam seperti biasa.
Demikian penjelasan tentang tata cara membaca doa dan surat-surat pendek dalam shalat duduk di kursi. Semoga bermanfaat.
Conclusion
Demikian tata cara shalat duduk di kursi yang dapat dilakukan oleh mereka yang mengalami kesulitan untuk berdiri dan duduk. Meskipun dilakukan dengan cara yang berbeda, pahala shalat duduk di kursi tetap sama dengan shalat berdiri. Oleh karena itu, jangan pernah meninggalkan shalat karena keterbatasan fisik. Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Dia akan memberikan kemudahan bagi hamba-Nya yang berusaha untuk beribadah kepada-Nya.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membutuhkan. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan tetap semangat dalam beribadah.