Shalat witir merupakan salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, terutama pada bulan Ramadhan. Shalat witir dapat dikerjakan dengan berbagai jumlah rakaat, mulai dari satu rakaat, tiga rakaat, hingga sebelas rakaat. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang tata cara shalat witir tiga rakaat.
Shalat witir tiga rakaat dikerjakan secara berurutan, tanpa ada salam di antara setiap rakaat. Rakaat pertama dan kedua dikerjakan seperti shalat sunnah biasa, sedangkan rakaat ketiga dikerjakan dengan menambahkan qunut.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah tata cara shalat witir tiga rakaat:
Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat
Berikut 5 poin penting tentang tata cara shalat witir 3 rakaat:
- Dikerjakan setelah shalat Isya’
- Jumlah rakaat: 3 rakaat
- Rakaat 1 dan 2: seperti shalat sunnah biasa
- Rakaat 3: ditambah qunut
- Tidak ada salam di antara setiap rakaat
Semoga bermanfaat!
Dikerjakan setelah shalat Isya’
Shalat witir dikerjakan setelah shalat Isya’ dan sebelum terbit fajar. Waktu terbaik untuk mengerjakan shalat witir adalah pada sepertiga malam terakhir. Namun, jika tidak memungkinkan, shalat witir dapat dikerjakan kapan saja setelah shalat Isya’ hingga sebelum terbit fajar.
- Dianjurkan dikerjakan pada sepertiga malam terakhir
Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang paling utama untuk mengerjakan shalat witir. Pada waktu ini, Allah SWT turun ke langit dunia dan mendengarkan doa-doa hamba-Nya.
- Dapat dikerjakan kapan saja setelah shalat Isya’ hingga sebelum terbit fajar
Jika tidak memungkinkan untuk mengerjakan shalat witir pada sepertiga malam terakhir, maka shalat witir dapat dikerjakan kapan saja setelah shalat Isya’ hingga sebelum terbit fajar. Namun, dianjurkan untuk mengerjakannya pada waktu yang sama setiap malam agar menjadi kebiasaan.
- Tidak boleh dikerjakan sebelum shalat Isya’
Shalat witir tidak boleh dikerjakan sebelum shalat Isya’. Hal ini karena shalat witir merupakan shalat sunnah yang menyertai shalat Isya’.
- Tidak boleh dikerjakan setelah terbit fajar
Shalat witir tidak boleh dikerjakan setelah terbit fajar. Hal ini karena waktu shalat witir berakhir pada saat terbit fajar.
Demikian penjelasan tentang waktu pelaksanaan shalat witir. Semoga bermanfaat!
Jumlah rakaat: 3 rakaat
Shalat witir tiga rakaat merupakan salah satu jumlah rakaat yang paling umum dikerjakan. Jumlah rakaat ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:
- Ganjil
Jumlah rakaat shalat witir harus ganjil, yaitu satu, tiga, lima, tujuh, sembilan, atau sebelas rakaat. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW: “Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat, dan apabila kamu khawatir masuk waktu subuh, maka shalatlah satu rakaat sebagai witir.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Minimal tiga rakaat
Jumlah rakaat shalat witir yang paling sedikit adalah tiga rakaat. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA: “Rasulullah SAW shalat witir tiga rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Maksimum sebelas rakaat
Jumlah rakaat shalat witir yang paling banyak adalah sebelas rakaat. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA: “Rasulullah SAW shalat witir sebelas rakaat.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
- Tiga rakaat adalah jumlah yang paling umum dikerjakan
Dari ketiga jumlah rakaat tersebut, tiga rakaat adalah jumlah yang paling umum dikerjakan. Hal ini karena jumlah rakaat ini tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, sehingga mudah untuk dikerjakan.
Demikian penjelasan tentang jumlah rakaat shalat witir. Semoga bermanfaat!
Rakaat 1 dan 2: seperti shalat sunnah biasa
Rakaat pertama dan kedua shalat witir dikerjakan seperti shalat sunnah biasa. Artinya, tidak ada perbedaan dalam bacaan dan gerakan shalat. Berikut ini adalah rincian bacaan dan gerakan shalat pada rakaat pertama dan kedua:
- Niat
Niat shalat witir tiga rakaat sebagai berikut:
Ushalli sunnatal witri thalatha raka’aatin lillahi ta’ala.
- Takbiratul ihram
Mengucapkan takbiratul ihram sambil mengangkat kedua tangan hingga sejajar telinga.
- Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
Setelah takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya. Surat pendek yang dibaca bisa surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, atau surat lainnya.
- Rukuk
Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, rukuk dengan cara membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan kepala. Kedua tangan diletakkan di atas lutut.
- I’tidal
Setelah rukuk, berdiri tegak kembali sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah.”.
- Sujud
Setelah i’tidal, sujud dengan cara meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai. Kedua tangan diletakkan di samping kepala.
- Duduk di antara dua sujud
Setelah sujud pertama, duduk di antara dua sujud dengan cara duduk di atas telapak kaki kiri dan menegakkan kaki kanan. Kedua tangan diletakkan di atas paha.
- Sujud kedua
Setelah duduk di antara dua sujud, sujud kembali seperti sujud pertama.
- Berdiri untuk rakaat kedua
Setelah sujud kedua, berdiri untuk rakaat kedua.
- Mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama
Rakaat kedua dikerjakan seperti rakaat pertama, mulai dari membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek hingga sujud kedua.
Demikian penjelasan tentang tata cara shalat witir rakaat pertama dan kedua. Semoga bermanfaat!
Rakaat 3: ditambah qunut
Rakaat ketiga shalat witir dikerjakan dengan menambahkan qunut. Qunut adalah doa yang dibaca setelah i’tidal pada rakaat terakhir shalat witir. Berikut ini adalah tata cara mengerjakan qunut pada rakaat ketiga shalat witir:
- Setelah i’tidal pada rakaat ketiga, mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga
Setelah i’tidal pada rakaat ketiga, mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga sambil membaca doa qunut.
- Membaca doa qunut
Doa qunut yang dibaca bisa doa qunut nazilah atau doa qunut biasa. Doa qunut nazilah adalah doa yang dibaca pada saat terjadi bencana atau musibah. Sedangkan doa qunut biasa adalah doa yang dibaca pada saat tidak terjadi bencana atau musibah.
- Mengakhiri qunut dengan membaca doa penutup qunut
Setelah membaca doa qunut, mengakhiri qunut dengan membaca doa penutup qunut, yaitu “Allahumma inni as’aluka shalihan fi umri, wa shalihan fi ajali, wa shalihan fi ahli wa mali, wa shalihan fi nafsi wa ahli, wa a’udzubika min syarri ma a’lamu, wa asy-syarri ma la a’lamu.” Kemudian, dilanjutkan dengan sujud.
- Melanjutkan shalat seperti biasa
Setelah sujud, melanjutkan shalat seperti biasa hingga salam.
Demikian penjelasan tentang tata cara mengerjakan qunut pada rakaat ketiga shalat witir. Semoga bermanfaat!
Tidak ada salam di antara setiap rakaat
Salah satu ciri khas shalat witir adalah tidak adanya salam di antara setiap rakaat. Artinya, setelah selesai mengerjakan rakaat pertama dan kedua, kita langsung melanjutkan ke rakaat berikutnya tanpa mengucapkan salam. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:
- Tidak ada salam pada shalat witir
Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak ada salam pada shalat witir.” (HR. Muslim)
- Hikmah tidak adanya salam pada shalat witir
Hikmah tidak adanya salam pada shalat witir adalah untuk menjaga kekhusyukan shalat. Dengan tidak adanya salam, maka kita dapat langsung melanjutkan shalat tanpa terputus oleh ucapan salam.
- Tata cara melanjutkan shalat witir setelah rakaat pertama dan kedua
Setelah selesai mengerjakan rakaat pertama dan kedua, langsung berdiri untuk mengerjakan rakaat berikutnya tanpa mengucapkan salam. Pada rakaat ketiga, setelah selesai mengerjakan qunut, dilanjutkan dengan sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kembali, lalu duduk tasyahud akhir. Setelah itu, barulah mengucapkan salam.
- Perbedaan dengan shalat sunnah lainnya
Tidak adanya salam di antara setiap rakaat merupakan salah satu perbedaan antara shalat witir dengan shalat sunnah lainnya. Pada shalat sunnah lainnya, kita mengucapkan salam setelah selesai mengerjakan setiap rakaat.
Demikian penjelasan tentang tidak adanya salam di antara setiap rakaat pada shalat witir. Semoga bermanfaat!
Conclusion
Demikian pembahasan tentang tata cara shalat witir tiga rakaat. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Shalat witir merupakan salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, terutama pada bulan Ramadhan. Shalat witir dapat dikerjakan dengan berbagai jumlah rakaat, mulai dari satu rakaat, tiga rakaat, hingga sebelas rakaat. Pada kesempatan kali ini, kita telah membahas tentang tata cara shalat witir tiga rakaat.
Perlu diingat kembali bahwa shalat witir dikerjakan setelah shalat Isya’ dan sebelum terbit fajar. Jumlah rakaat shalat witir adalah ganjil, minimal tiga rakaat dan maksimal sebelas rakaat. Rakaat pertama dan kedua dikerjakan seperti shalat sunnah biasa, sedangkan rakaat ketiga dikerjakan dengan menambahkan qunut. Pada shalat witir, tidak ada salam di antara setiap rakaat.
Semoga dengan mengetahui tata cara shalat witir tiga rakaat, kita dapat mengerjakan shalat witir dengan benar dan khusyuk. Aamiin.