Sholat lail atau yang juga dikenal dengan sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari. Sholat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah dapat menghapus dosa, meninggikan derajat, dan melapangkan dada. Sholat lail juga merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda, “Barang siapa yang mengerjakan sholat lail, maka Allah akan mengampuni dosanya, mengangkat derajatnya, dan melapangkan dadanya.” (HR. Tirmidzi)
Bagi umat Islam yang ingin mengerjakan sholat lail, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan. Pertama, sholat lail dikerjakan pada malam hari setelah sholat Isya’ hingga sebelum sholat Subuh. Kedua, jumlah rakaat sholat lail adalah minimal dua rakaat dan maksimal delapan rakaat. Ketiga, tata cara sholat lail pada dasarnya sama dengan tata cara sholat fardhu, hanya saja ada beberapa perbedaan.
Tata Cara Sholat Lail
Tata cara sholat lail pada dasarnya sama dengan sholat fardhu, hanya saja ada beberapa perbedaan. Berikut 5 poin penting tentang tata cara sholat lail:
- Niat di awal sholat
- Minimal 2 rakaat
- Maksimal 8 rakaat
- Dilakukan setelah Isya’
- Sebelum Subuh
Demikian 5 poin penting tentang tata cara sholat lail. Semoga bermanfaat bagi umat Islam yang ingin melaksanakan sholat sunnah ini.
Niat di Awal Sholat
Niat adalah salah satu rukun sholat yang wajib dipenuhi. Niat dilakukan di awal sholat, sebelum takbiratul ihram. Niat sholat lail adalah mengharap ridha Allah SWT dengan mengerjakan sholat sunnah pada malam hari.
Niat sholat lail dapat diucapkan dalam hati atau lisan. Namun, mengucapkan niat dengan lisan lebih utama. Berikut ini adalah bacaan niat sholat lail:
أُصَلِّي سُنَّةَ اللَّيْلِ رَكْعَتَيْنِ مُتَقَرِّبًا للهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat sholat sunnah lail dua rakaat karena Allah تعالى.”
Jika ingin mengerjakan sholat lail lebih dari dua rakaat, maka niatnya sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ اللَّيْلِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُتَقَرِّبًا للهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat sholat sunnah lail empat rakaat karena Allah تعالى.”
Demikian penjelasan tentang niat di awal sholat terkait tata cara sholat lail. Semoga bermanfaat.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang tata cara sholat lail, silakan baca artikel berikut: Tata Cara Sholat Lail dengan Niat dan Doa.
Minimal 2 Rakaat
Sholat lail minimal dikerjakan 2 rakaat. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW berikut:
مَنْ قَامَ اللَّيْلَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ فَذَلِكَ التَّطْوِيعُ وَمَنْ زَادَ فَهُوَ أَفْضَلُ
Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan sholat lail dengan mengerjakan dua rakaat, maka itulah sholat sunnah. Barang siapa yang menambahnya, maka itu lebih utama.”
- Jumlah rakaat minimal
Jumlah rakaat minimal sholat lail adalah 2 rakaat. Ini berarti, sholat lail tidak boleh dikerjakan kurang dari 2 rakaat.
- Jumlah rakaat maksimal
Jumlah rakaat maksimal sholat lail adalah 8 rakaat. Ini berarti, sholat lail tidak boleh dikerjakan lebih dari 8 rakaat.
- Jumlah rakaat yang dianjurkan
Jumlah rakaat yang dianjurkan dalam sholat lail adalah 11 rakaat. Ini didasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW yang mengerjakan sholat lail sebanyak 11 rakaat.
- Waktu pengerjaan
Sholat lail dikerjakan pada malam hari setelah sholat Isya’ hingga sebelum sholat Subuh. Waktu terbaik untuk mengerjakan sholat lail adalah pada sepertiga malam terakhir.
Demikian penjelasan tentang minimal 2 rakaat terkait tata cara sholat lail. Semoga bermanfaat.
Maksimal 8 Rakaat
Sholat lail maksimal dikerjakan 8 rakaat. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW berikut:
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ قِيَامِ لَيْلَةٍ
Artinya: “Dua rakaat sholat fajar lebih baik daripada sholat lail semalam penuh.”
Hadits tersebut menunjukkan bahwa sholat lail tidak boleh dikerjakan lebih dari 8 rakaat, karena jika lebih dari itu, maka akan lebih utama untuk mengerjakan sholat fajar.
Selain itu, mengerjakan sholat lail lebih dari 8 rakaat juga dapat memberatkan dan membuat seseorang tidak semangat untuk mengerjakannya. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengerjakan sholat lail dengan jumlah rakaat yang sedang, yaitu antara 2 sampai 8 rakaat.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan maksimal 8 rakaat dalam sholat lail:
- Jumlah rakaat sholat lail tidak boleh lebih dari 8 rakaat.
- Jumlah rakaat sholat lail yang dianjurkan adalah 11 rakaat.
- Jika mengerjakan sholat lail lebih dari 8 rakaat, maka sholat tersebut tidak dianggap sebagai sholat lail, tetapi dianggap sebagai sholat sunnah biasa.
- Mengerjakan sholat lail lebih dari 8 rakaat juga dapat memberatkan dan membuat seseorang tidak semangat untuk mengerjakannya.
Demikian penjelasan tentang maksimal 8 rakaat terkait tata cara sholat lail. Semoga bermanfaat.
Dilakukan Setelah Isya’
Sholat lail dikerjakan setelah sholat Isya’. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW berikut:
مَنْ قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ فَذَلِكَ التَّطْوِيعُ وَمَنْ زَادَ فَهُوَ أَفْضَلُ
Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan sholat lail dengan mengerjakan dua rakaat, maka itulah sholat sunnah. Barang siapa yang menambahnya, maka itu lebih utama.”
- Waktu pengerjaan sholat lail
Sholat lail dikerjakan setelah sholat Isya’ hingga sebelum sholat Subuh. Waktu terbaik untuk mengerjakan sholat lail adalah pada sepertiga malam terakhir.
- Bagaimana jika terlambat mengerjakan sholat Isya’?
Jika terlambat mengerjakan sholat Isya’, maka sholat lail tetap dapat dikerjakan. Namun, sebaiknya sholat Isya’ dikerjakan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan sholat lail.
- Apakah sholat lail dapat dikerjakan sebelum sholat Isya’?
Sholat lail tidak dapat dikerjakan sebelum sholat Isya’. Hal ini karena sholat lail adalah sholat sunnah yang dikerjakan setelah sholat fardhu Isya’.
- Hikmah di balik sholat lail dikerjakan setelah sholat Isya’
Hikmah di balik sholat lail dikerjakan setelah sholat Isya’ adalah untuk mengisi waktu malam dengan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Demikian penjelasan tentang dilakukan setelah Isya’ terkait tata cara sholat lail. Semoga bermanfaat.
Sebelum Subuh
Sholat lail dikerjakan sebelum sholat Subuh. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW berikut:
مَنْ قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ فَذَلِكَ التَّطْوِيعُ وَمَنْ زَادَ فَهُوَ أَفْضَلُ
Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan sholat lail dengan mengerjakan dua rakaat, maka itulah sholat sunnah. Barang siapa yang menambahnya, maka itu lebih utama.”
Hadits tersebut menunjukkan bahwa sholat lail dikerjakan pada malam hari sebelum sholat Subuh.
Waktu terbaik untuk mengerjakan sholat lail adalah pada sepertiga malam terakhir. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW berikut:
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya: “Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat lail.”
Selain itu, mengerjakan sholat lail pada sepertiga malam terakhir juga memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah waktu tersebut merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.
Demikian penjelasan tentang sebelum Subuh terkait tata cara sholat lail. Semoga bermanfaat.
Conclusion
Demikian penjelasan tentang tata cara sholat lail yang benar. Semoga bermanfaat bagi umat Islam yang ingin melaksanakan sholat sunnah ini.
Sholat lail memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah dapat menghapus dosa, meninggikan derajat, dan melapangkan dada. Sholat ini juga merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda, “Barang siapa yang mengerjakan sholat lail, maka Allah akan mengampuni dosanya, mengangkat derajatnya, dan melapangkan dadanya.” (HR. Tirmidzi)
Oleh karena itu, marilah kita sama-sama membiasakan diri untuk mengerjakan sholat lail. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan pahala yang berlimpah kepada kita.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.