Tata Cara Sholat Muhammadiyah


Tata Cara Sholat Muhammadiyah


Sholat merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat Islam yang dilaksanakan sehari semalam sebanyak lima kali. Tata cara sholat Muhammadiyah memiliki beberapa perbedaan dengan tata cara sholat pada umumnya.

Perbedaan tersebut terlihat dari posisi tangan ketika takbiratul ihram, posisi jari ketika membaca surat Al-Fatihah, dan posisi kepala ketika sujud. Selain itu, pada saat sholat berjamaah, imam Muhammadiyah akan mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” dengan suara yang keras setelah selesai membaca surat Al-Fatihah.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang tata cara sholat Muhammadiyah:

tata cara sholat muhammadiyah

Tata cara sholat Muhammadiyah memiliki beberapa perbedaan dengan tata cara sholat pada umumnya.

  • Takbiratul ihram: mengangkat kedua tangan sejajar bahu
  • Membaca surat Al-Fatihah: jari telunjuk tangan kanan diletakkan di telinga
  • Kepala ketika sujud: sejajar dengan punggung
  • Imam mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” dengan suara keras setelah membaca surat Al-Fatihah
  • Doa qunut: tidak dilakukan

Demikian tata cara sholat Muhammadiyah.

Takbiratul ihram: mengangkat kedua tangan sejajar bahu

Takbiratul ihram adalah gerakan mengangkat kedua tangan sejajar bahu dengan telapak tangan menghadap kiblat sambil mengucapkan “Allahu Akbar”. Gerakan ini menandai dimulainya sholat.

Dalam tata cara sholat Muhammadiyah, takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu, tidak lebih tinggi dari kepala. Telapak tangan menghadap kiblat dan jari-jari tangan rapat. Jempol tangan kanan diletakkan di atas ibu jari tangan kiri.

Ketika mengucapkan “Allahu Akbar”, usahakan untuk mengucapkannya dengan suara yang jelas dan lantang. Setelah mengucapkan “Allahu Akbar”, kedua tangan tetap diangkat sejajar bahu hingga selesai membaca doa iftitah.

Setelah membaca doa iftitah, kedua tangan diturunkan dan diletakkan di samping badan. Posisi tangan ini disebut dengan “qiyamul qadr”.

Demikian penjelasan tentang takbiratul ihram dalam tata cara sholat Muhammadiyah. Semoga bermanfaat.

Membaca surat Al-Fatihah: jari telunjuk tangan kanan diletakkan di telinga

Setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah, langkah selanjutnya dalam sholat adalah membaca surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah merupakan surat pertama dalam Al-Qur’an dan wajib dibaca pada setiap rakaat sholat.

  • Meletakkan jari telunjuk tangan kanan di telinga

    Ketika membaca surat Al-Fatihah, jari telunjuk tangan kanan diangkat dan diletakkan di telinga. Posisi jari telunjuk ini disebut dengan “isyarah”.

  • Pandangan mata ke arah kiblat

    Ketika membaca surat Al-Fatihah, pandangan mata diarahkan ke arah kiblat.

  • Membaca surat Al-Fatihah dengan suara yang jelas dan fasih

    Surat Al-Fatihah dibaca dengan suara yang jelas dan fasih. Tidak boleh membaca surat Al-Fatihah dengan suara yang terbata-bata atau terlalu cepat.

  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT

    Ketika membaca surat Al-Fatihah, hendaknya kita mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita harus menyadari bahwa kita sedang menghadap kepada Allah SWT dan memohon ampunan-Nya.

Demikian penjelasan tentang membaca surat Al-Fatihah dengan jari telunjuk tangan kanan diletakkan di telinga dalam tata cara sholat Muhammadiyah. Semoga bermanfaat.

Kepala ketika sujud: sejajar dengan punggung

Sujud merupakan salah satu rukun sholat yang wajib dilakukan. Dalam tata cara sholat Muhammadiyah, kepala ketika sujud harus sejajar dengan punggung. Artinya, dahi, hidung, dan ujung jari kaki harus menyentuh lantai secara bersamaan.

  • Pastikan kepala, dahi, dan hidung menyentuh lantai

    Ketika sujud, pastikan kepala, dahi, dan hidung menyentuh lantai secara bersamaan. Jangan sampai ada bagian kepala yang terangkat atau tidak menyentuh lantai.

  • Punggung lurus sejajar dengan kepala

    Punggung harus lurus sejajar dengan kepala. Jangan sampai punggung melengkung atau bungkuk.

  • Ujung jari kaki menyentuh lantai

    Ujung jari kaki harus menyentuh lantai ketika sujud. Jangan sampai ada jari kaki yang terangkat atau tidak menyentuh lantai.

  • Posisi tangan di samping badan

    Ketika sujud, posisi tangan berada di samping badan. Telapak tangan diletakkan di lantai dengan posisi jari-jari rapat.

Demikian penjelasan tentang kepala ketika sujud sejajar dengan punggung dalam tata cara sholat Muhammadiyah. Semoga bermanfaat.

Imam mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” dengan suara keras setelah membaca surat Al-Fatihah

Dalam tata cara sholat Muhammadiyah, imam akan mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” dengan suara keras setelah membaca surat Al-Fatihah. Ucapan ini merupakan bacaan qunut yang dilakukan pada setiap rakaat sholat, kecuali rakaat terakhir.

  • Arti dari “Sami’allahu liman hamidah”

    Arti dari “Sami’allahu liman hamidah” adalah “Allah mendengar orang yang memuji-Nya”.

  • Waktu mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah”

    Imam mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” setelah membaca surat Al-Fatihah dan sebelum membaca surat berikutnya.

  • Cara mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah”

    “Sami’allahu liman hamidah” diucapkan dengan suara yang keras dan jelas. Imam harus mengucapkan bacaan qunut ini dengan penuh penghayatan.

  • Makna dari mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah”

    Mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” merupakan bentuk pujian dan pengagungan kita kepada Allah SWT. Kita mengakui bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.

Demikian penjelasan tentang ucapan imam “Sami’allahu liman hamidah” dengan suara keras setelah membaca surat Al-Fatihah dalam tata cara sholat Muhammadiyah. Semoga bermanfaat.

Doa qunut: tidak dilakukan

Dalam tata cara sholat Muhammadiyah, doa qunut tidak dilakukan. Doa qunut adalah doa yang dibaca pada saat sholat subuh, sholat witir, dan sholat-sholat sunnah lainnya. Namun, dalam tata cara sholat Muhammadiyah, doa qunut hanya dilakukan pada saat sholat witir saja.

  • Alasan doa qunut tidak dilakukan dalam sholat Muhammadiyah

    Doa qunut tidak dilakukan dalam sholat Muhammadiyah karena tidak ada dalil yang jelas dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang memerintahkan untuk membaca doa qunut pada saat sholat subuh dan sholat-sholat sunnah lainnya.

  • Pendapat para ulama Muhammadiyah tentang doa qunut

    Para ulama Muhammadiyah berpendapat bahwa doa qunut tidak wajib dibaca pada saat sholat subuh dan sholat-sholat sunnah lainnya. Mereka berpendapat bahwa doa qunut hanya disunnahkan untuk dibaca pada saat sholat witir saja.

  • Sikap Muhammadiyah terhadap orang yang membaca doa qunut

    Muhammadiyah menghormati orang-orang yang membaca doa qunut pada saat sholat subuh dan sholat-sholat sunnah lainnya. Namun, Muhammadiyah tidak mewajibkan para anggotanya untuk membaca doa qunut pada saat sholat tersebut.

  • Pentingnya mengikuti tata cara sholat yang benar

    Sebagai umat Islam, kita wajib mengikuti tata cara sholat yang benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Kita harus menghindari bid’ah, yaitu segala sesuatu yang baru dalam agama yang tidak ada dasarnya dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Demikian penjelasan tentang doa qunut yang tidak dilakukan dalam tata cara sholat Muhammadiyah. Semoga bermanfaat.

Conclusion

Demikian tata cara sholat Muhammadiyah yang benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Semoga dengan mengetahui tata cara sholat yang benar, kita dapat melaksanakan sholat dengan khusyuk dan sempurna.

Sebagai umat Islam, kita harus selalu berusaha untuk melaksanakan sholat dengan sebaik-baiknya. Sholat merupakan ibadah yang wajib kita tunaikan dan merupakan salah satu rukun Islam. Dengan melaksanakan sholat dengan baik, kita akan mendapatkan pahala dari Allah SWT dan terhindar dari siksa neraka.