Tata Cara Umroh untuk Perempuan


Tata Cara Umroh untuk Perempuan


Umroh merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Ibadah ini dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada bulan haji. Bagi perempuan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan ibadah umroh. Berikut ini adalah tata cara umroh untuk perempuan:

Sebelum berangkat umroh, perempuan wajib menjaga kesucian diri dengan mandi hadas besar. Selain itu, perempuan juga wajib menggunakan pakaian ihram yang menutup seluruh aurat. Pakaian ihram ini terdiri dari dua lembar kain putih tanpa jahitan yang dikenakan tanpa mengenakan dalaman.

Setelah mengenakan pakaian ihram, perempuan dapat memulai ibadah umroh dengan melakukan niat di Miqat. Miqat merupakan batas wilayah yang telah ditetapkan sebagai tempat dimulainya ibadah umroh. Setelah berniat, perempuan dapat melanjutkan perjalanan ke Mekkah dengan berjalan kaki, naik kendaraan, atau menggunakan transportasi umum.

Tata Cara Umroh untuk Perempuan

Tata cara umroh untuk perempuan meliputi beberapa poin penting, antara lain:

  • Niat di Miqat
  • Kenakan pakaian ihram
  • Thawaf mengelilingi Ka’bah
  • Sa’i antara Safa dan Marwah
  • Tahallul atau memotong rambut

Dengan memahami dan melaksanakan tata cara umroh dengan benar, perempuan dapat menjalankan ibadah umroh dengan sempurna dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Niat di Miqat

Niat di Miqat merupakan salah satu rukun umroh yang wajib dilakukan oleh perempuan. Miqat adalah batas wilayah yang telah ditetapkan sebagai tempat dimulainya ibadah umroh. Bagi perempuan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan niat di Miqat, antara lain:

  • Menentukan Miqat

    Perempuan harus menentukan terlebih dahulu Miqat yang akan digunakan untuk memulai ibadah umroh. Terdapat beberapa Miqat yang dapat dipilih, antara lain:

    1. Miqat Makani: Yaitu Miqat yang terletak di sekitar Mekkah, seperti Ji’ranah, Hudaibiyah, dan Zul Hulaifah.
    2. Miqat Zamani: Yaitu Miqat yang terletak di luar Mekkah, seperti Bir Ali, Dzul Marwah, dan Yalamlam.
  • Mengucapkan Niat

    Setelah menentukan Miqat, perempuan harus mengucapkan niat umroh. Niat umroh diucapkan dalam hati dan tidak perlu dilafalkan dengan suara keras. Berikut ini adalah bacaan niat umroh untuk perempuan:

    نويت عمرة لله تعالى محرماً من هذا المكان

    Nawaitu ‘umrata lillahi ta’ala muhriman min hadzal makan

    Artinya: “Aku niat umroh karena Allah ta’ala dengan berihram dari tempat ini.”

  • Mengenakan Pakaian Ihram

    Setelah mengucapkan niat, perempuan wajib mengenakan pakaian ihram. Pakaian ihram ini terdiri dari dua lembar kain putih tanpa jahitan yang dikenakan tanpa mengenakan dalaman. Bagi perempuan, pakaian ihram harus menutup seluruh aurat, kecuali wajah dan telapak tangan.

  • Memulai Perjalanan ke Mekkah

    Setelah mengenakan pakaian ihram, perempuan dapat memulai perjalanan ke Mekkah. Perjalanan ini dapat dilakukan dengan berjalan kaki, naik kendaraan, atau menggunakan transportasi umum. Selama perjalanan, perempuan wajib menjaga kesucian diri dan memperbanyak ibadah.

Demikian penjelasan tentang niat di Miqat bagi perempuan yang akan melaksanakan ibadah umroh. Dengan memahami dan melaksanakan niat di Miqat dengan benar, perempuan dapat memulai ibadah umroh dengan sempurna dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Kenakan Pakaian Ihram

Pakaian ihram merupakan pakaian khusus yang wajib dikenakan oleh perempuan saat melaksanakan ibadah umroh. Pakaian ihram ini memiliki beberapa ketentuan, antara lain:

  • Jenis Pakaian Ihram

    Pakaian ihram untuk perempuan terdiri dari dua lembar kain putih tanpa jahitan. Lembar pertama dikenakan sebagai atasan (gamis) dan lembar kedua dikenakan sebagai bawahan (rok). Kedua lembar kain tersebut harus menutup seluruh aurat, kecuali wajah dan telapak tangan.

  • Bahan Pakaian Ihram

    Pakaian ihram harus terbuat dari bahan yang menyerap keringat dan tidak transparan. Beberapa bahan yang biasa digunakan untuk membuat pakaian ihram antara lain katun, sutra, dan kain ihram khusus yang dijual di toko-toko perlengkapan haji dan umroh.

  • Warna Pakaian Ihram

    Pakaian ihram harus berwarna putih. Warna putih melambangkan kesucian dan kebersihan. Selain itu, warna putih juga dapat memantulkan cahaya matahari sehingga membuat perempuan merasa lebih sejuk saat mengenakannya.

  • Cara Mengenakan Pakaian Ihram

    Cara mengenakan pakaian ihram untuk perempuan adalah sebagai berikut:

    1. Kenakan gamis terlebih dahulu. Pastikan gamis menutup seluruh badan hingga mata kaki.
    2. Kemudian, kenakan rok. Pastikan rok menutup seluruh badan hingga mata kaki dan menutupi gamis.
    3. Setelah itu, kenakan khimar atau kerudung. Khimar harus menutup seluruh kepala hingga dada.
    4. Jangan lupa untuk mengenakan sandal atau sepatu yang nyaman.

Demikian penjelasan tentang ketentuan pakaian ihram untuk perempuan yang akan melaksanakan ibadah umroh. Dengan memahami dan mengenakan pakaian ihram dengan benar, perempuan dapat menjalankan ibadah umroh dengan sempurna dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Thawaf Mengelilingi Ka’bah

Thawaf merupakan salah satu rukun umroh yang wajib dilakukan oleh perempuan. Thawaf adalah kegiatan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Ka’bah merupakan bangunan suci berbentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram, Mekkah. Thawaf dimulai dari sudut Ka’bah yang disebut dengan Hajar Aswad.

Berikut ini adalah tata cara thawaf mengelilingi Ka’bah untuk perempuan:

  1. Niat Thawaf
    Sebelum memulai thawaf, perempuan harus terlebih dahulu berniat dalam hati. Berikut ini adalah bacaan niat thawaf untuk perempuan:

    نويت طواف العمرة لله تعالى

    Nawaitu tawaful ‘umrata lillahi ta’ala

    Artinya: “Aku niat thawaf umroh karena Allah ta’ala.”

  2. Mencium atau Menyentuh Hajar Aswad
    Setelah berniat, perempuan dapat memulai thawaf dengan mencium atau menyentuh Hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan untuk mencium atau menyentuh Hajar Aswad, perempuan dapat melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad sambil mengucapkan takbir.
  3. Mengelilingi Ka’bah Sebanyak Tujuh Kali Putaran
    Setelah mencium atau menyentuh Hajar Aswad, perempuan dapat memulai thawaf dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Setiap satu putaran dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad. Selama thawaf, perempuan harus berjalan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Selain itu, perempuan juga harus menjaga pandangannya agar tidak melihat ke arah yang tidak seharusnya.
  4. Mengucapkan Doa dan Dzikir Selama Thawaf
    Selama thawaf, perempuan dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir. Berikut ini adalah beberapa doa dan dzikir yang dapat dibaca selama thawaf:

    • “Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.” (QS. Al-Baqarah: 201)
    • “Allahummaghfirli dzunubi waftarith li abwabi rahmatika.”
    • “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”

Demikian penjelasan tentang tata cara thawaf mengelilingi Ka’bah untuk perempuan. Dengan memahami dan melaksanakan thawaf dengan benar, perempuan dapat menjalankan ibadah umroh dengan sempurna dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Sa’i antara Safa dan Marwah

Sa’i merupakan salah satu rukun umroh yang wajib dilakukan oleh perempuan. Sa’i adalah kegiatan berjalan kaki bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Bukit Safa dan Marwah terletak di sebelah timur Masjidil Haram, Mekkah. Sa’i dimulai dari bukit Safa dan diakhiri di bukit Marwah.

Berikut ini adalah tata cara sa’i antara Safa dan Marwah untuk perempuan:

  1. Niat Sa’i
    Sebelum memulai sa’i, perempuan harus terlebih dahulu berniat dalam hati. Berikut ini adalah bacaan niat sa’i untuk perempuan:

    نويت سعى العمرة لله تعالى

    Nawaitu sa’yal ‘umrata lillahi ta’ala

    Artinya: “Aku niat sa’i umroh karena Allah ta’ala.”

  2. Mulai dari Bukit Safa
    Setelah berniat, perempuan dapat memulai sa’i dengan berjalan kaki dari bukit Safa menuju bukit Marwah. Selama berjalan, perempuan dianjurkan untuk mempercepat langkahnya (berlari kecil) di antara dua tanda hijau yang terdapat di antara bukit Safa dan Marwah.
  3. Berdoa dan Dzikir Selama Sa’i
    Selama sa’i, perempuan dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir. Berikut ini adalah beberapa doa dan dzikir yang dapat dibaca selama sa’i:

    • “Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.” (QS. Al-Baqarah: 201)
    • “Allahummaghfirli dzunubi waftarith li abwabi rahmatika.”
    • “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
  4. Akhiri di Bukit Marwah
    Setelah sampai di bukit Marwah, perempuan dapat mengakhiri sa’i dengan mengucapkan takbir dan doa. Kemudian, perempuan dapat kembali ke bukit Safa dan mengulanginya sebanyak enam kali lagi hingga genap tujuh kali putaran.

Demikian penjelasan tentang tata cara sa’i antara Safa dan Marwah untuk perempuan. Dengan memahami dan melaksanakan sa’i dengan benar, perempuan dapat menjalankan ibadah umroh dengan sempurna dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Tahallul atau Memotong Rambut

Tahallul merupakan salah satu rukun umroh yang wajib dilakukan oleh perempuan. Tahallul adalah kegiatan memotong sebagian rambut kepala. Bagi perempuan, tahallul dilakukan dengan memotong sedikit rambut bagian ujung kepala. Tahallul dilakukan setelah selesai melaksanakan sa’i antara Safa dan Marwah.

Berikut ini adalah tata cara tahallul atau memotong rambut untuk perempuan:

  1. Mencukur atau Memotong Rambut Sebagian
    Perempuan dapat mencukur atau memotong sebagian rambut bagian ujung kepala. Rambut yang dipotong minimal sepanjang satu ruas jari kelingking.
  2. Membaca Doa Tahallul
    Setelah memotong rambut, perempuan dapat membaca doa tahallul berikut ini:

    اللهم إني أُحِلُّ المحْرَمَ بحَلقِ رَأسي فَحِلَّهُ لي

    Allahumma inni uhillul muhrim bihalqi ra’si fahillaluhu li

    Artinya: “Ya Allah, aku halalkan ihramku dengan mencukur rambut kepalaku, maka halalkanlah untukku.”

  3. Melepaskan Pakaian Ihram
    Setelah membaca doa tahallul, perempuan dapat melepaskan pakaian ihram dan mengenakan pakaian biasa.
  4. Menyempurnakan Ibadah Umroh
    Setelah tahallul, perempuan dapat melanjutkan ibadah umroh dengan melakukan tawaf sunnah dan shalat sunnah. Tawaf sunnah dilakukan sebanyak dua kali putaran mengelilingi Ka’bah. Sedangkan shalat sunnah dilakukan sebanyak dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim.

Demikian penjelasan tentang tata cara tahallul atau memotong rambut untuk perempuan. Dengan memahami dan melaksanakan tahallul dengan benar, perempuan dapat menjalankan ibadah umroh dengan sempurna dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Kesimpulan

Demikian tata cara umroh untuk perempuan yang perlu dipahami dan dilaksanakan dengan benar. Dengan memahami dan melaksanakan tata cara umroh dengan benar, perempuan dapat menjalankan ibadah umroh dengan sempurna dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Berikut ini adalah beberapa poin penting yang perlu diingat:

  • Perempuan wajib menjaga kesucian diri dengan mandi hadas besar sebelum memulai ibadah umroh.
  • Perempuan wajib mengenakan pakaian ihram yang menutup seluruh aurat.
  • Perempuan wajib melakukan niat di Miqat sebelum memulai perjalanan ke Mekkah.
  • Perempuan wajib melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran.
  • Perempuan wajib melakukan sa’i antara Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali putaran.
  • Perempuan wajib melakukan tahallul atau memotong rambut sebagian setelah selesai melaksanakan sa’i.
  • Setelah tahallul, perempuan dapat melanjutkan ibadah umroh dengan melakukan tawaf sunnah dan shalat sunnah.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi para perempuan yang akan melaksanakan ibadah umroh. Selamat menjalankan ibadah umroh dan semoga mendapatkan haji mabrur.