Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ruang Kolaborasi Topik 2 - Pembelajaran Sosial Emosional

 

02.01.3-T2-3a Ruang Kolaborasi

Done: View Done: Start discussions: 1



Moda     : Kelompok


Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8)

  1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada peserta didik.
  2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik.
  3. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik dengan memahami perbedaan individu.
  4. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional

Pada bagian ini Anda akan diminta untuk berkolaborasi dan berdiskusi dengan rekan Anda (bisa dilakukan daring atau luring sesuai dengan kondisi dan kebutuhan).

Aturan forum diskusi tertulis:

Sebelum kita melanjutkan sesi diskusi, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan agar diskusi dapat berjalan dengan efektif dan produktif:

  1. Setiap kelompok terdiri atas minimal 2 orang atau sesuai pembagian kelompok di kelasnya.
  2. Silakan diskusikan kondisi berikut:
    • Apa tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan khususnya dalam hal sosial-emosional?
    • Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas berdasarkan pada pengalaman Anda mengamati proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti!
    • Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran sosial-emosional? Apa saja tantangan bagi sekolah?
    • Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-emosional? Jelaskan? Bagaimana menghadapi kendala tersebut?


Diskusi Ke 1


RUANG KOLABORASI PEMBELAJARAN SOSIO EMOSIONAL


1.      Apa tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan khususnya dalam hal sosial- emosional?

Tantangan kami sebagai guru untuk menjadi teladan bagi peserta didik yaitu guru harus mampu mengatur semua tuntutan pada jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran. Selain itu guru juga harus tau bagaimana menjadi pendidik yang dapat mengelola diri dalam mengenal emosi ketika berhadapan dengan peserta didik.

2.      Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas berdasarkan pada pengalaman Anda mengamati proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti!

Terkadang seorang guru belum mampu seutuhnya mengelola diri mengenal emosi dalam dirinya, misalnya dalam mengkondisikan peserta didik yang susah diatur dalam kegiatan pembelajaran, terkadang guru menjadi emosi sendiri.

3.      Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran sosial-emosional? Apa saja tantangan bagi sekolah?

Sekolah harus mampu membuat peraturan yang dapat dipatuhi oleh seluruh wargasekolah. Dengan hal tersebut, maka akan menjadi kebiasaan seluruh warga sekolah.

Tantangan bagi sekolah adalah memastikan bagaimana peraturan yang dibuat dapat dilaksanakan secara konsisten bagi seluruh warga sekolah.

4.      Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-emosional? Jelaskan? Bagaimana menghadapi kendala tersebut? Karakteristik peserta didik sangat bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial- emosional, karena karakteristik peserta didik sangat beragam. Jadi dalam penerapan


harus mampu memenuhi seluruh kebutuhan peserta didik berdasarkan masing-masing karakteristik. Kendala yang dihadapi yakni emosi setiap peserta didik yang beragam, sehingga setiap peserta didik memerlukan penanganan yang berbeda-beda.

 

Diskusi Ke 2

1.      Guru menjadi agen perubahan

Dalam film tersebut guru menjadi sebuah pejuang yang menjadikan pendidikan hal yang penting untuk anak-anak di desa tersebut. Selain itu sosok guru yang pantang menyerah menyemangati murid-muridnya untuk tetap bersekolah dan terus belajar. Melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda membantu siswa menguasai materi dan memiliki tata krama yang baik. Guru menjadi salah satu pendiri dan pelopor perubahan disana. Adanya guru memberikan tambahnya ilmu pengetahuan disana. Saya memahami bahwa menciptakan perubahan bukan hal yang mudah, tetapi membutuhkan tekat yang kuat.

Ketika guru menjadi agen perubahan guru sudah menerapkan perubahan sosial emosional pada dirinya sendiri, sehingga mampu untuk menerapkan sosial emosional kepada orang lain.

2.      Hubungan Dengan Sosial Emosional

Ketika guru memiliki kemampuan sosial emosional yang baik, maka guru dapat menjadi agen perubahan di sekolah. Keterampilan sosial emosional juga sangat penting dalam diri seorang pendidik.


close