Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penerapan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)

Pengertian pendekatan culturally responsive teaching

Culturally responsive teaching (CRT) adalah pendekatan pembelajaran yang memperhatikan keberagaman budaya siswa dalam proses belajar-mengajar. Pendekatan ini mengakui bahwa siswa memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda, dan bahwa pengalaman dan kepercayaan budaya mereka dapat memengaruhi cara mereka belajar dan berpartisipasi dalam kelas.
Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CTR)

Dalam pendekatan CRT, guru berusaha untuk memahami dan menghargai keberagaman budaya siswa, serta memperhitungkan perbedaan tersebut dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Guru juga berupaya untuk menciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan ramah budaya, di mana siswa merasa diterima dan dihargai.

Pendekatan CRT juga menekankan pentingnya memperkenalkan materi pelajaran yang relevan dengan kehidupan siswa, serta mengaitkannya dengan pengalaman dan kepercayaan budaya mereka. Dengan cara ini, siswa dapat merasa lebih terlibat dalam pembelajaran dan lebih mudah memahami materi pelajaran.

Pendekatan CRT dapat membantu meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran, serta membantu mengurangi kesenjangan akademik antara siswa dari latar belakang budaya yang berbeda.

Karakteristik pendekatan culturally responsive teaching

Berikut adalah beberapa karakteristik pendekatan culturally responsive teaching:

1. Memperhatikan keberagaman budaya siswa: Pendekatan ini memperhatikan keberagaman budaya siswa dan mengakui bahwa pengalaman dan kepercayaan budaya siswa dapat memengaruhi cara mereka belajar dan berpartisipasi dalam kelas.

2. Menghargai keberagaman budaya siswa: Pendekatan ini menghargai keberagaman budaya siswa dan menciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan ramah budaya, di mana siswa merasa diterima dan dihargai.

3. Mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan siswa: Pendekatan ini mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman dan kepercayaan budaya siswa, sehingga siswa dapat merasa lebih terlibat dalam pembelajaran dan lebih mudah memahami materi pelajaran.

4. Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai: Pendekatan ini menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keberagaman budaya siswa, sehingga siswa dapat belajar dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka.

5. Menilai kemajuan siswa secara adil: Pendekatan ini menilai kemajuan siswa secara adil, dengan memperhitungkan keberagaman budaya siswa dalam penilaian tersebut.

6. Mendorong partisipasi aktif siswa: Pendekatan ini mendorong partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara dan berbagi pengalaman mereka.

7. Menghargai perbedaan individu: Pendekatan ini menghargai perbedaan individu di antara siswa, termasuk perbedaan budaya, gender, dan latar belakang sosial-ekonomi.

Dengan menerapkan karakteristik-karakteristik tersebut, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan ramah budaya, serta membantu siswa merasa diterima dan dihargai dalam proses belajar-mengajar.

langkah pendekatan culturally responsive teaching

Berikut adalah beberapa langkah dalam pendekatan culturally responsive teaching:

1. Memahami keberagaman budaya siswa: Guru perlu memahami latar belakang budaya siswa, termasuk nilai, kepercayaan, dan tradisi yang mereka bawa ke dalam kelas. Hal ini dapat dilakukan dengan berbicara dengan siswa dan keluarga mereka, serta melakukan penelitian tentang budaya siswa.

2. Menciptakan lingkungan kelas yang inklusif: Guru perlu menciptakan lingkungan kelas yang ramah budaya dan inklusif, di mana siswa merasa diterima dan dihargai. Hal ini dapat dilakukan dengan menampilkan karya seni dan artefak budaya siswa di kelas, serta memperkenalkan kegiatan yang menghargai keberagaman budaya.

3. Mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan siswa: Guru perlu mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman dan kepercayaan budaya siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih bahan bacaan dan sumber daya yang relevan dengan kehidupan siswa, serta memperkenalkan contoh-contoh yang terkait dengan budaya siswa.

4. Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai: Guru perlu menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keberagaman budaya siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih strategi pembelajaran yang beragam, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan presentasi.

5. Menilai kemajuan siswa secara adil: Guru perlu menilai kemajuan siswa secara adil, dengan memperhitungkan keberagaman budaya siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis penilaian, seperti tes, proyek, dan presentasi, serta memperhitungkan keberagaman budaya siswa dalam penilaian tersebut.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan ramah budaya, serta membantu siswa merasa diterima dan dihargai dalam proses belajar-mengajar.

contoh pendekatan culturally responsive teaching

Berikut adalah beberapa contoh pendekatan culturally responsive teaching:

1. Membuat kelas yang inklusif: Guru dapat membuat kelas yang inklusif dengan menampilkan karya seni dan artefak budaya siswa di kelas, serta memperkenalkan kegiatan yang menghargai keberagaman budaya. Guru juga dapat memperkenalkan kegiatan yang mengajarkan siswa tentang budaya yang berbeda-beda.

2. Menggunakan bahan bacaan yang relevan: Guru dapat menggunakan bahan bacaan yang relevan dengan kehidupan siswa, serta memperkenalkan contoh-contoh yang terkait dengan budaya siswa. Guru juga dapat memilih bahan bacaan yang ditulis oleh penulis dari latar belakang budaya yang berbeda-beda.

3. Menggunakan strategi pembelajaran yang beragam: Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran yang beragam, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan presentasi. Hal ini dapat membantu siswa belajar dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka.

4. Mendorong partisipasi aktif siswa: Guru dapat mendorong partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara dan berbagi pengalaman mereka. Guru juga dapat memperhatikan perbedaan individu di antara siswa, dan memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.

5. Menilai kemajuan siswa secara adil: Guru dapat menilai kemajuan siswa secara adil, dengan memperhitungkan keberagaman budaya siswa dalam penilaian tersebut. Guru juga dapat menggunakan berbagai jenis penilaian, seperti tes, proyek, dan presentasi, untuk memperhitungkan perbedaan individu di antara siswa.

Dengan menerapkan contoh-contoh tersebut, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan ramah budaya, serta membantu siswa merasa diterima dan dihargai dalam proses belajar-mengajar.

kelebihan dan kekurangan dari pendekatan culturally responsive teaching

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan dari pendekatan culturally responsive teaching:

Kelebihan:

1. Meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa: Pendekatan ini dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran, karena siswa merasa diterima dan dihargai dalam lingkungan kelas yang inklusif dan ramah budaya.

2. Meningkatkan pemahaman siswa: Pendekatan ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, karena materi pelajaran dihubungkan dengan pengalaman dan kepercayaan budaya siswa.

3. Mengurangi kesenjangan akademik: Pendekatan ini dapat membantu mengurangi kesenjangan akademik antara siswa dari latar belakang budaya yang berbeda, karena siswa merasa diterima dan dihargai dalam lingkungan kelas yang inklusif dan ramah budaya.

4. Meningkatkan hubungan antara guru dan siswa: Pendekatan ini dapat meningkatkan hubungan antara guru dan siswa, karena guru memperhatikan keberagaman budaya siswa dan menciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan ramah budaya.

Kelemahan:

1. Memerlukan waktu dan usaha yang lebih: Pendekatan ini memerlukan waktu dan usaha yang lebih dari guru, karena guru perlu memahami dan menghargai keberagaman budaya siswa, serta memperhitungkan perbedaan tersebut dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

2. Memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus: Pendekatan ini memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus dari guru, seperti pengetahuan tentang budaya siswa dan keterampilan dalam menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keberagaman budaya siswa.

3. Tidak semua siswa merespon dengan baik: Tidak semua siswa merespon dengan baik terhadap pendekatan ini, karena beberapa siswa mungkin tidak terbiasa dengan lingkungan kelas yang inklusif dan ramah budaya.

4. Tidak mudah diukur: Efektivitas pendekatan ini tidak mudah diukur, karena sulit untuk mengukur dampak dari lingkungan kelas yang inklusif dan ramah budaya terhadap kemajuan siswa.

Dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahan tersebut, guru dapat mempertimbangkan apakah pendekatan culturally responsive teaching cocok untuk diterapkan dalam lingkungan kelas mereka.

close