Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proses Pembentukan Batuan Malihan


ASAL USUL BATUAN METAMORF (MALIHAN) (bagian 1)

Pengenalan

Batuan malihan adalah jenis batuan yang terbentuk melalui proses geologi yang kompleks dan bervariasi. Batuan ini memiliki asal yang tidak jelas atau tidak terdefinisi dengan jelas. Proses pembentukan batuan malihan melibatkan berbagai faktor seperti tekanan, suhu, dan waktu yang panjang. Batuan malihan memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari jenis batuan lainnya, seperti batuan sedimen, batuan beku, dan batuan metamorf.

Faktor-Faktor Pembentukan

Terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhi proses pembentukan batuan malihan, yaitu:

1. Suhu dan Tekanan

Pada kedalaman yang lebih dalam di dalam kerak bumi, suhu dan tekanan meningkat. Kondisi ini dapat mengubah struktur dan komposisi mineral dalam batuan, menghasilkan batuan malihan yang baru.

2. Reaksi Kimia

Batuan malihan dapat terbentuk melalui reaksi kimia yang kompleks antara mineral dan fluida. Reaksi ini dapat terjadi akibat perubahan suhu, tekanan, atau komposisi kimia dari fluida yang berinteraksi dengan batuan.

3. Proses Magmatik

Selama proses pembentukan batuan malihan, batuan beku dapat mengalami perubahan komposisi dan struktur. Batuan beku yang terpapar oleh fluida panas atau tekanan tinggi dapat mengalami metamorfisme dan menjadi batuan malihan.

Jenis-Jenis Batuan Malihan

Terdapat beberapa jenis batuan malihan yang umum ditemukan, yaitu:

1. Skarn

Batuan skarn terbentuk melalui proses interaksi antara batuan beku dan batuan sedimen. Interaksi ini menghasilkan mineral-mineral baru yang membentuk batuan skarn.

2. Migmatit

Migmatit adalah jenis batuan malihan yang terbentuk melalui proses metamorfisme yang ekstrem. Batuan ini memiliki campuran antara batuan beku dan batuan metamorf.

3. Serpentin

Batuan serpentin terbentuk melalui proses metamorfisme pada batuan ultramafik seperti peridotit. Batuan ini memiliki warna hijau yang khas dan sering digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai industri.

Pemanfaatan Batuan Malihan

Batuan malihan memiliki berbagai pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1. Industri Konstruksi

Batuan malihan seperti skarn dan migmatit digunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan bangunan. Kekuatan dan keuletan batuan malihan membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk membangun gedung, jembatan, dan infrastruktur lainnya.

2. Industri Pertambangan

Batuan malihan juga memiliki kandungan mineral yang berharga seperti emas, tembaga, dan perak. Oleh karena itu, batuan malihan sering dieksplorasi dan ditambang untuk memperoleh mineral yang terkandung di dalamnya.

3. Industri Manufaktur

Batuan malihan seperti serpentin digunakan dalam industri manufaktur untuk membuat produk-produk seperti keramik, kaca, dan bahan tahan api. Batuan ini memiliki sifat fisik dan kimia yang unik yang membuatnya cocok untuk berbagai aplikasi industri.

Proses Penciptaan Batuan Malihan

Proses pembentukan batuan malihan melibatkan beberapa tahapan, yaitu:

1. Diagenesis

Tahap ini melibatkan perubahan fisik dan kimia pada batuan sedimen. Proses diagenesis dapat mengubah komposisi mineral dan struktur batuan, membentuk batuan malihan.

2. Metamorfisme

Tahap metamorfisme terjadi ketika batuan mengalami suhu dan tekanan yang tinggi. Proses ini dapat mengubah mineral dalam batuan, menghasilkan batuan malihan dengan karakteristik yang unik.

3. Remobilisasi

Tahap remobilisasi terjadi ketika mineral dalam batuan larut dalam fluida dan kemudian terendapkan kembali dalam bentuk yang berbeda. Proses ini dapat merubah komposisi dan struktur batuan, membentuk batuan malihan.

Kesimpulan

Batuan malihan adalah jenis batuan yang terbentuk melalui proses geologi yang kompleks dan bervariasi. Proses pembentukan batuan malihan melibatkan faktor-faktor seperti suhu, tekanan, dan reaksi kimia. Terdapat beberapa jenis batuan malihan yang umum ditemukan, seperti skarn, migmatit, dan serpentin. Batuan malihan memiliki berbagai pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam industri konstruksi, pertambangan, dan manufaktur. Proses pembentukan batuan malihan melibatkan tahapan diagenesis, metamorfisme, dan remobilisasi.


close