Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menulis Daftar Pustaka Dari Buku

Cara Menulis dan Contoh Daftar Pustaka Lengkap dari Berbagai Sumber

Saat menulis sebuah karya tulis, seperti skripsi, tesis, atau artikel ilmiah, penting bagi penulis untuk menyertakan daftar pustaka. Daftar pustaka berfungsi untuk memberikan informasi mengenai sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan karya tulis tersebut. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan langkah-langkah dalam menulis daftar pustaka dari buku.

1. Menentukan Format Penulisan

Langkah pertama dalam menulis daftar pustaka adalah menentukan format penulisan yang akan digunakan. Format penulisan daftar pustaka dapat bervariasi, tergantung pada gaya penulisan yang dipakai, seperti APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language Association), atau Chicago.

2. Mengumpulkan Informasi

Setelah format penulisan ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk mencatat buku dalam daftar pustaka. Informasi yang perlu dikumpulkan antara lain nama pengarang, judul buku, tahun terbit, penerbit, dan tempat terbit.

Contoh:

Pengarang: John Doe

Judul Buku: "Panduan Menulis Daftar Pustaka"

Tahun Terbit: 2020

Penerbit: Pustaka Utama

Tempat Terbit: Jakarta

3. Menulis Nama Pengarang

Langkah berikutnya adalah menulis nama pengarang dalam daftar pustaka. Nama pengarang biasanya ditulis dengan format "Nama Belakang, Nama Depan". Jika terdapat lebih dari satu pengarang, nama-nama pengarang dipisahkan dengan tanda koma.

4. Menulis Judul Buku

Setelah menulis nama pengarang, langkah selanjutnya adalah menulis judul buku. Judul buku biasanya ditulis dengan menggunakan huruf kapital untuk kata-kata penting. Judul buku ditulis dalam format italic atau diapit dengan tanda kutip, tergantung pada format penulisan yang digunakan.

5. Menulis Tahun Terbit

Tahun terbit buku biasanya dapat ditemukan di halaman sebelum atau setelah halaman judul buku. Tahun terbit ditulis dalam format "(Tahun Terbit)" atau "Tahun Terbit." Jika terdapat edisi buku tertentu, informasi tentang edisi juga dapat ditambahkan setelah tahun terbit.

6. Menulis Penerbit

Informasi penerbit buku biasanya terdapat di halaman judul atau halaman hak cipta buku. Penerbit ditulis setelah tahun terbit, diikuti dengan tanda titik. Jika terdapat lebih dari satu penerbit, penerbit-penerbit tersebut dipisahkan dengan tanda koma.

7. Menulis Tempat Terbit

Tempat terbit buku biasanya terdapat di halaman judul atau halaman hak cipta buku. Tempat terbit ditulis setelah penerbit, diikuti dengan tanda titik.

8. Penulisan Daftar Pustaka

Setelah mengumpulkan informasi yang diperlukan, langkah terakhir adalah menuliskan daftar pustaka secara rapi sesuai dengan format penulisan yang telah ditentukan sebelumnya. Daftar pustaka biasanya diletakkan di akhir karya tulis. Setiap entri dalam daftar pustaka biasanya diawali dengan nomor urut dan diurutkan berdasarkan abjad.

9. Mengedit Daftar Pustaka

Setelah menulis daftar pustaka, penting untuk mengeditnya dengan teliti. Periksa kembali setiap entri dalam daftar pustaka untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan, seperti kesalahan dalam penulisan nama pengarang, judul buku, tahun terbit, penerbit, atau tempat terbit.

10. Konsultasikan dengan Panduan Resmi

Terakhir, penting untuk selalu merujuk pada panduan resmi yang digunakan dalam penulisan karya tulis. Panduan resmi akan memberikan informasi lebih rinci mengenai format penulisan daftar pustaka yang harus diikuti.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, penulis dapat menulis daftar pustaka dari buku secara efektif dan akurat. Daftar pustaka yang rapi dan terstruktur akan membantu pembaca dalam menelusuri sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan karya tulis tersebut.

close