Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perhiasan Pada Zaman Neolitikum

Susu Sudah Digunakan Sejak 7400 Tahun Lalu pada Zaman Neolitikum

Zaman Neolitikum, juga dikenal sebagai Zaman Batu Baru, merupakan periode dalam sejarah manusia ketika manusia mulai mengadopsi pertanian dan hidup secara lebih menetap. Selama periode ini, perhiasan menjadi sangat penting sebagai simbol status dan keindahan. Mari kita jelajahi perhiasan yang digunakan pada zaman Neolitikum.

Perhiasan dari Tulang dan Gading

Pada zaman Neolitikum, perhiasan yang paling umum terbuat dari tulang dan gading hewan. Manusia menggunakan tulang dan gading untuk membuat gelang, kalung, dan cincin. Mereka memahat dan mengukir detail-detail kecil pada perhiasan ini, menambahkan keindahan dan nilai artistiknya.

Perhiasan dari Batu Mulia

Selain tulang dan gading, perhiasan juga terbuat dari batu mulia. Batu mulia seperti jade, obsidian, dan amber digunakan untuk membuat kalung, gelang, dan hiasan kepala. Batu-batu ini memiliki warna-warna yang indah dan dianggap memiliki kekuatan magis.

Perhiasan sebagai Simbol Status

Pada zaman Neolitikum, perhiasan juga digunakan sebagai simbol status. Orang-orang kaya dan berpengaruh memiliki perhiasan yang lebih rumit dan bernilai tinggi. Mereka sering kali memiliki kalung dengan batu mulia yang langka, serta gelang dan cincin yang dihiasi dengan ukiran rumit.

Perhiasan sebagai Perlindungan

Tidak hanya sebagai simbol keindahan dan status, perhiasan pada zaman Neolitikum juga memiliki fungsi sebagai perlindungan. Beberapa perhiasan memiliki bentuk binatang seperti ular dan burung hantu, yang diyakini dapat melindungi pemakainya dari roh jahat dan penyakit.

Perhiasan dalam Upacara dan Ritual

Perhiasan juga memiliki peran penting dalam upacara dan ritual pada zaman Neolitikum. Selama upacara keagamaan, orang-orang akan mengenakan perhiasan khusus yang memiliki makna spiritual. Mereka percaya bahwa perhiasan ini dapat membawa keberuntungan dan melindungi mereka dari bahaya.

Perhiasan pada Pria dan Wanita

Perhiasan tidak hanya digunakan oleh wanita, tetapi juga oleh pria pada zaman Neolitikum. Pria dan wanita sama-sama mengenakan gelang, kalung, dan cincin. Namun, perhiasan pria cenderung lebih sederhana dan minimalis, sedangkan perhiasan wanita lebih rumit dan berwarna-warni.

Perhiasan dalam Pemakaman

Perhiasan juga sering dimakamkan bersama dengan orang yang meninggal pada zaman Neolitikum. Pada pemakaman, perhiasan berfungsi sebagai penanda status sosial dan kehidupan setelah mati. Orang-orang yang dimakamkan dengan perhiasan yang bernilai tinggi dianggap sebagai orang yang dihormati dan berpengaruh.

Pengaruh Perhiasan pada Kehidupan Sehari-hari

Perhiasan pada zaman Neolitikum tidak hanya memiliki nilai simbolis dan keindahan, tetapi juga berperan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, gelang dan kalung dapat digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan, sementara hiasan kepala dapat digunakan untuk menjaga rambut tetap rapi.

Warisan Perhiasan Neolitikum

Perhiasan pada zaman Neolitikum memberikan warisan budaya yang kaya bagi kita saat ini. Karya seni dan kerajinan tangan mereka menjadi saksi bisu dari kecerdasan dan kreativitas manusia pada masa lalu. Perhiasan ini juga memberikan wawasan tentang kehidupan sosial, agama, dan kepercayaan pada zaman Neolitikum.

close