Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perubahan Pola Hidup Manusia Purba Pada Zaman Neolitikum

Sejarah Perkembangan Manusia Purba Di Indonesia Seputar Sejarah
Perubahan Pola Hidup Manusia Purba pada Zaman Neolitikum

Definisi Neolitikum

Neolitikum, juga dikenal sebagai Zaman Batu Baru, adalah periode dalam sejarah manusia ketika manusia mulai mengadopsi gaya hidup berbasis pertanian dan pemukiman tetap. Periode ini ditandai dengan perubahan besar dalam pola hidup manusia purba.

Pendudukan Pada Zaman Paleolitikum

Pada zaman Paleolitikum, manusia hidup sebagai pemburu-pengumpul. Mereka bermigrasi secara teratur untuk mencari makanan, mengikuti hewan liar yang mereka buru. Mereka hidup dalam kelompok kecil yang sering berpindah-pindah dan tinggal di gua-gua atau tempat perlindungan sederhana lainnya.

Peralihan ke Pertanian

Pada zaman Neolitikum, manusia mulai mengamati dan belajar tentang tanaman liar yang dapat dimakan dan tumbuhan yang dapat ditanam. Mereka mulai berkebun dan memanen hasil pertanian mereka. Pada saat ini, manusia juga mulai memelihara hewan untuk diperoleh daging, susu, dan sumber daya lainnya.

Pemukiman Tetap

Perubahan besar lainnya pada zaman Neolitikum adalah munculnya pemukiman tetap. Manusia mulai membangun rumah permanen dan tinggal di satu tempat untuk jangka waktu yang lebih lama. Mereka mengembangkan sistem pertanian yang lebih maju dan mengelola lahan pertanian mereka dengan lebih efisien.

Pengembangan Kerajinan Tangan

Pada zaman Neolitikum, manusia juga mengembangkan kerajinan tangan mereka. Mereka mulai membuat alat-alat pertanian yang lebih baik, termasuk cangkul dan sabit. Mereka juga mulai membuat kerajinan dari tanah liat, seperti tembikar, dan menghasilkan tekstil menggunakan serat tumbuhan.

Peningkatan Sosial

Dengan adanya pemukiman tetap dan sistem pertanian yang lebih maju, masyarakat pada zaman Neolitikum mulai membentuk struktur sosial yang lebih kompleks. Pekerjaan dibagi-bagikan, dan masyarakat mulai mengembangkan sistem perdagangan dan pertukaran barang.

Peningkatan Populasi

Dengan pertanian yang lebih efisien, manusia Neolitikum mampu menghasilkan lebih banyak makanan. Hal ini menyebabkan peningkatan populasi secara signifikan. Peningkatan populasi juga berdampak pada pertumbuhan pemukiman dan perkembangan budaya manusia.

Perkembangan Alat dan Teknologi

Pada zaman Neolitikum, manusia mulai mengembangkan alat-alat dan teknologi yang lebih maju. Mereka mengenal penggunaan logam, seperti tembaga dan perunggu, dan mengembangkan alat-alat pertanian yang lebih efisien, seperti alat penggilingan dan alat pemotong kayu.

Perubahan dalam Agama dan Seni

Perubahan pola hidup manusia purba pada zaman Neolitikum juga terlihat dalam agama dan seni mereka. Manusia mulai membangun struktur religius, seperti kuil, dan menciptakan seni berbasis patung dan lukisan. Ini menunjukkan perkembangan spiritualitas dan kehidupan budaya yang lebih kompleks.

Peninggalan Neolitikum

Peninggalan Neolitikum, seperti alat-alat pertanian, artefak keramik, dan struktur pemukiman, memberikan bukti tentang perubahan pola hidup manusia purba pada zaman ini. Peninggalan ini memungkinkan kita untuk memahami lebih lanjut tentang perkembangan manusia dan perubahan sosial yang terjadi selama periode ini.

close