Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Urutan Penulisan Daftar Pustaka

Contoh cara menulis daftar pustaka melalui jurnal clara's blog

Daftar pustaka adalah hal yang sangat penting dalam penulisan karya ilmiah. Daftar ini berisi referensi atau sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan suatu karya. Dalam penulisan daftar pustaka, terdapat beberapa urutan yang harus diikuti agar daftar tersebut terstruktur dengan baik dan mudah dipahami. Berikut ini adalah urutan penulisan daftar pustaka yang perlu Anda ketahui:

1. Penulisan Nama Penulis

Penulisan daftar pustaka dimulai dengan menyebutkan nama penulis. Jika penulisnya hanya satu orang, maka nama penulis tersebut ditulis dengan urutan nama depan, diikuti oleh nama tengah (jika ada), dan diakhiri dengan nama belakang. Namun, jika penulisnya lebih dari satu orang, maka nama-nama penulis tersebut ditulis dengan urutan sesuai dengan penulisan pada karya yang dikutip.

2. Tahun Terbit

Setelah menyebutkan nama penulis, langkah berikutnya adalah menyebutkan tahun terbitnya karya yang dikutip. Tahun terbit biasanya terletak setelah nama penulis dan dipisahkan dengan tanda kurung buka dan tanda kurung tutup.

3. Judul Karya

Setelah menyebutkan nama penulis dan tahun terbit, langkah selanjutnya adalah menyebutkan judul karya yang dikutip. Judul karya biasanya ditulis dengan huruf kapital pada setiap kata penting dalam judul tersebut.

4. Judul Jurnal atau Buku

Jika karya yang dikutip merupakan jurnal atau buku, maka setelah judul karya perlu dituliskan nama jurnal atau buku tersebut. Nama jurnal atau buku ditulis dengan huruf kapital pada setiap kata penting dalam nama tersebut.

5. Volume, Nomor, dan Halaman

Jika karya yang dikutip merupakan artikel dalam jurnal, maka perlu dituliskan juga volume, nomor, dan halaman dari artikel tersebut. Informasi ini dapat membantu pembaca dalam menemukan artikel yang sama dalam jurnal yang dikutip.

6. Penerbit

Jika karya yang dikutip adalah buku, maka perlu dituliskan penerbit dari buku tersebut. Informasi penerbit biasanya terdapat setelah judul buku.

7. Tempat Penerbitan

Setelah menyebutkan penerbit, langkah selanjutnya adalah menyebutkan tempat penerbitan buku tersebut. Informasi tempat penerbitan biasanya terdapat setelah penerbit.

8. Penulis Artikel atau Bab dalam Buku

Jika karya yang dikutip adalah artikel dalam buku atau bab dalam buku, maka perlu dituliskan juga nama penulis artikel atau bab tersebut. Informasi ini membantu pembaca dalam menemukan artikel atau bab yang dikutip.

9. URL atau DOI

Jika karya yang dikutip berasal dari sumber elektronik, seperti jurnal online, maka perlu dituliskan juga URL atau DOI (Digital Object Identifier) dari sumber tersebut. URL atau DOI ini membantu pembaca dalam mengakses sumber yang dikutip.

10. Akses Tanggal

Terakhir, dalam penulisan daftar pustaka, perlu dituliskan juga tanggal ketika akses terhadap sumber tersebut dilakukan. Informasi ini penting untuk menunjukkan keabsahan dan keaktualan sumber yang dikutip.

Demikianlah urutan penulisan daftar pustaka yang perlu Anda ketahui. Dengan mengikuti urutan ini, daftar pustaka Anda akan terstruktur dengan baik dan memudahkan pembaca dalam mencari sumber-sumber yang Anda kutip dalam karya ilmiah Anda.

close