Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Itu *Strict Parents*?

Apa Itu *Strict Parents*?

Orang tua yang tegas adalah orang tua yang menetapkan aturan dan batasan yang jelas untuk anak-anak mereka dan menegakkannya secara konsisten. Mereka mengharapkan anak-anak mereka untuk mematuhi aturan dan batasan ini, dan mereka memberikan konsekuensi yang jelas ketika aturan dilanggar. Orang tua yang tegas percaya bahwa anak-anak mereka membutuhkan struktur dan disiplin untuk tumbuh menjadi dewasa yang bertanggung jawab dan sukses.

Orang tua yang tegas sering digambarkan sebagai "kuno" atau "kaku", tetapi penelitian menunjukkan bahwa mereka sebenarnya dapat menguntungkan anak-anak mereka dalam banyak hal. Anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang tegas cenderung lebih berprestasi di sekolah, memiliki harga diri yang lebih tinggi, dan lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam perilaku berisiko seperti penggunaan narkoba atau alkohol.

Namun, penting untuk dicatat bahwa ada perbedaan antara menjadi orang tua yang tegas dan menjadi orang tua yang otoriter. Orang tua yang otoriter adalah orang tua yang menetapkan aturan dan batasan yang tidak masuk akal dan tidak memberikan penjelasan kepada anak-anak mereka tentang mengapa aturan dan batasan tersebut ada. Mereka juga cenderung menghukum anak-anak mereka secara fisik atau emosional ketika aturan dilanggar.

Apa Itu Strict Parents

Orang tua yang tegas adalah orang tua yang:

  • Tetapkan aturan dan batasan yang jelas
  • Tegakkan aturan secara konsisten
  • Berikan konsekuensi yang jelas
  • Mengharapkan anak untuk mematuhi aturan
  • Percaya bahwa anak butuh struktur dan disiplin

Orang tua yang tegas berbeda dengan orang tua yang otoriter, yang menetapkan aturan dan batasan yang tidak masuk akal, tidak memberikan penjelasan, dan cenderung menghukum anak secara fisik atau emosional.

Tetapkan Aturan dan Batasan yang Jelas

Orang tua yang tegas menetapkan aturan dan batasan yang jelas untuk anak-anak mereka. Aturan dan batasan ini harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak, dan harus dijelaskan dengan jelas kepada anak sehingga mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka. Misalnya, orang tua dapat menetapkan aturan bahwa anak-anak harus pulang sebelum pukul 10 malam, atau bahwa mereka harus mengerjakan pekerjaan rumah mereka sebelum mereka dapat bermain video game.

Aturan dan batasan yang jelas memberikan anak-anak dengan struktur dan keamanan. Mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka, dan mereka tahu bahwa ada konsekuensi jika mereka melanggar aturan. Hal ini dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan rasa tanggung jawab dan disiplin diri.

Orang tua yang tegas juga harus konsisten dalam menegakkan aturan dan batasan. Ini berarti bahwa mereka harus memberikan konsekuensi yang sama setiap kali aturan dilanggar, dan mereka tidak boleh membuat pengecualian. Konsistensi membantu anak-anak untuk belajar bahwa aturan dan batasan serius, dan bahwa mereka harus mematuhinya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa orang tua yang tegas juga harus fleksibel. Mereka harus bersedia untuk menyesuaikan aturan dan batasan sesuai dengan situasi dan kebutuhan anak. Misalnya, orang tua mungkin perlu membuat pengecualian untuk aturan pulang pukul 10 malam jika anak mereka memiliki kegiatan sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler yang berlangsung hingga larut malam.

Dengan menetapkan aturan dan batasan yang jelas, konsisten, dan fleksibel, orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan disiplin diri.

Tegakkan Aturan Secara Konsisten

Orang tua yang tegas menegakkan aturan dan batasan secara konsisten. Ini berarti bahwa mereka memberikan konsekuensi yang sama setiap kali aturan dilanggar, dan mereka tidak membuat pengecualian.

  • Konsisten memberikan konsekuensi

    Orang tua yang tegas memberikan konsekuensi yang sama setiap kali aturan dilanggar. Misalnya, jika anak mereka melanggar aturan pulang pukul 10 malam, mereka akan selalu mendapatkan konsekuensi yang sama, seperti tidak boleh keluar rumah selama seminggu. Konsistensi membantu anak-anak untuk belajar bahwa aturan dan batasan serius, dan bahwa mereka harus mematuhinya.

  • Tidak membuat pengecualian

    Orang tua yang tegas tidak membuat pengecualian untuk aturan dan batasan mereka. Ini berarti bahwa mereka tidak membiarkan anak-anak mereka melanggar aturan hanya karena mereka memohon atau merengek. Membuat pengecualian hanya akan mengajarkan anak-anak bahwa mereka dapat melanggar aturan jika mereka berusaha cukup keras, dan hal ini dapat menyebabkan masalah perilaku di kemudian hari.

  • Tetapkan konsekuensi yang sesuai

    Orang tua yang tegas menetapkan konsekuensi yang sesuai dengan pelanggaran aturan. Misalnya, jika anak mereka tidak mengerjakan pekerjaan rumah mereka, mereka mungkin tidak boleh menonton TV atau bermain video game. Konsekuensi harus cukup berat untuk membuat anak-anak berpikir dua kali sebelum melanggar aturan, tetapi tidak boleh terlalu berat sehingga anak-anak merasa bahwa mereka tidak dapat memenuhi harapan orang tua mereka.

  • Penjelasan konsekuensi

    Orang tua yang tegas menjelaskan kepada anak-anak mereka mengapa mereka mendapatkan konsekuensi tertentu. Hal ini membantu anak-anak untuk memahami bahwa konsekuensi adalah hasil dari perilaku mereka sendiri, dan bukan sekadar hukuman yang diberikan oleh orang tua mereka. Memahami konsekuensi juga membantu anak-anak untuk belajar dari kesalahan mereka dan menghindari perilaku yang sama di kemudian hari.

Dengan menegakkan aturan secara konsisten, orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk belajar bahwa aturan dan batasan adalah penting, dan bahwa mereka harus mematuhinya. Konsistensi juga membantu anak-anak untuk mengembangkan rasa tanggung jawab dan disiplin diri.

Berikan Konsekuensi yang Jelas

Orang tua yang tegas memberikan konsekuensi yang jelas ketika aturan dilanggar. Konsekuensi ini harus sesuai dengan pelanggaran aturan, dan harus dijelaskan dengan jelas kepada anak sehingga mereka tahu apa yang akan terjadi jika mereka melanggar aturan. Misalnya, orang tua dapat menetapkan konsekuensi bahwa jika anak mereka tidak mengerjakan pekerjaan rumah mereka, mereka tidak boleh menonton TV atau bermain video game. Konsekuensi ini harus cukup berat untuk membuat anak-anak berpikir dua kali sebelum melanggar aturan, tetapi tidak boleh terlalu berat sehingga anak-anak merasa bahwa mereka tidak dapat memenuhi harapan orang tua mereka.

Konsekuensi yang jelas membantu anak-anak untuk belajar bahwa ada konsekuensi negatif untuk perilaku yang tidak pantas. Hal ini dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan rasa tanggung jawab dan disiplin diri. Ketika anak-anak tahu bahwa mereka akan mendapatkan konsekuensi jika mereka melanggar aturan, mereka lebih cenderung untuk mematuhi aturan tersebut.

Namun, penting untuk dicatat bahwa konsekuensi tidak boleh diberikan sebagai hukuman. Konsekuensi adalah cara untuk mengajarkan anak-anak tentang perilaku yang benar dan salah, dan untuk membantu mereka belajar dari kesalahan mereka. Ketika orang tua memberikan konsekuensi, mereka harus menjelaskan kepada anak-anak mereka mengapa mereka mendapatkan konsekuensi tersebut, dan mereka harus membantu anak-anak mereka untuk memahami bahwa konsekuensi tersebut adalah hasil dari perilaku mereka sendiri.

Dengan memberikan konsekuensi yang jelas, orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk belajar bahwa ada konsekuensi negatif untuk perilaku yang tidak pantas, dan mereka dapat membantu anak-anak mereka untuk mengembangkan rasa tanggung jawab dan disiplin diri.

Selain itu, konsekuensi yang jelas juga dapat membantu anak-anak untuk belajar tentang sebab dan akibat. Ketika anak-anak tahu bahwa perilaku tertentu akan menghasilkan konsekuensi tertentu, mereka akan lebih cenderung untuk mempertimbangkan konsekuensi sebelum mereka bertindak.

Mengharapkan Anak untuk Mematuhi Aturan

Orang tua yang tegas mengharapkan anak-anak mereka untuk mematuhi aturan dan batasan yang telah ditetapkan. Mereka percaya bahwa anak-anak perlu belajar untuk menghormati otoritas dan untuk mengikuti aturan, baik di rumah maupun di luar rumah. Orang tua yang tegas juga percaya bahwa anak-anak perlu belajar untuk bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri, dan bahwa mereka harus menerima konsekuensi jika mereka melanggar aturan.

Untuk membantu anak-anak mereka belajar mematuhi aturan, orang tua yang tegas dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Jelaskan aturan dan batasan dengan jelas. Anak-anak perlu tahu apa yang diharapkan dari mereka sebelum mereka dapat mematuhi aturan. Orang tua harus menjelaskan aturan dan batasan dengan jelas dan sederhana, dan mereka harus memastikan bahwa anak-anak mereka mengerti mengapa aturan tersebut penting.
  • Tetapkan aturan dan batasan yang masuk akal. Anak-anak lebih cenderung untuk mematuhi aturan jika mereka merasa bahwa aturan tersebut adil dan masuk akal. Orang tua harus mempertimbangkan usia dan tingkat perkembangan anak mereka ketika menetapkan aturan dan batasan.
  • Berikan konsekuensi yang jelas dan konsisten. Anak-anak perlu tahu apa yang akan terjadi jika mereka melanggar aturan. Orang tua harus memberikan konsekuensi yang jelas dan konsisten setiap kali aturan dilanggar. Konsekuensi harus sesuai dengan pelanggaran aturan, dan harus diberikan dengan cara yang adil dan tidak memihak.
  • Jadilah teladan yang baik. Anak-anak belajar dengan mengamati perilaku orang tua mereka. Jika orang tua ingin anak-anak mereka mematuhi aturan, mereka harus menjadi teladan yang baik dengan mematuhi aturan sendiri.

Dengan mengharapkan anak-anak mereka untuk mematuhi aturan, orang tua yang tegas membantu anak-anak mereka untuk belajar tentang tanggung jawab, disiplin diri, dan rasa hormat terhadap otoritas. Hal ini dapat membantu anak-anak untuk tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan produktif.

Percaya bahwa Anak Butuh Struktur dan Disiplin

Orang tua yang tegas percaya bahwa anak-anak membutuhkan struktur dan disiplin untuk tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan sukses. Mereka percaya bahwa anak-anak perlu belajar untuk mengikuti aturan, untuk menghormati otoritas, dan untuk mengendalikan perilaku mereka sendiri. Orang tua yang tegas juga percaya bahwa anak-anak perlu belajar untuk mengatasi tantangan dan untuk bangkit kembali dari kegagalan.

Struktur dan disiplin dapat memberikan anak-anak dengan rasa aman dan stabilitas. Ketika anak-anak tahu apa yang diharapkan dari mereka, dan ketika mereka tahu bahwa ada konsekuensi jika mereka melanggar aturan, mereka merasa lebih aman dan lebih terlindungi. Struktur dan disiplin juga dapat membantu anak-anak untuk belajar mengendalikan perilaku mereka sendiri. Ketika anak-anak belajar untuk mengikuti aturan dan untuk menghormati otoritas, mereka lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam perilaku yang berisiko atau merusak.

Selain itu, struktur dan disiplin dapat membantu anak-anak untuk belajar mengatasi tantangan dan untuk bangkit kembali dari kegagalan. Ketika anak-anak menghadapi tantangan, mereka belajar bagaimana untuk memecahkan masalah dan bagaimana untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan. Ketika anak-anak gagal, mereka belajar bagaimana untuk belajar dari kesalahan mereka dan bagaimana untuk mencoba lagi. Struktur dan disiplin dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan ketahanan dan kegigihan, yang merupakan sifat-sifat penting untuk kesuksesan dalam hidup.

Dengan memberikan anak-anak mereka dengan struktur dan disiplin, orang tua yang tegas membantu anak-anak mereka untuk tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, sukses, dan tangguh.

Kesimpulan

Orang tua yang tegas adalah orang tua yang menetapkan aturan dan batasan yang jelas, menegakkannya secara konsisten, memberikan konsekuensi yang jelas, mengharapkan anak-anak mereka untuk mematuhi aturan, dan percaya bahwa anak-anak membutuhkan struktur dan disiplin. Orang tua yang tegas percaya bahwa anak-anak mereka perlu belajar untuk menghormati otoritas, untuk mengikuti aturan, dan untuk mengendalikan perilaku mereka sendiri. Mereka juga percaya bahwa anak-anak perlu belajar untuk mengatasi tantangan dan untuk bangkit kembali dari kegagalan.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang tegas cenderung lebih berprestasi di sekolah, memiliki harga diri yang lebih tinggi, dan lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam perilaku berisiko seperti penggunaan narkoba atau alkohol. Namun, penting untuk dicatat bahwa ada perbedaan antara menjadi orang tua yang tegas dan menjadi orang tua yang otoriter. Orang tua yang otoriter adalah orang tua yang menetapkan aturan dan batasan yang tidak masuk akal, tidak memberikan penjelasan kepada anak-anak mereka tentang mengapa aturan dan batasan tersebut ada, dan cenderung menghukum anak-anak mereka secara fisik atau emosional.

Orang tua yang tegas menyediakan lingkungan yang aman dan stabil bagi anak-anak mereka untuk tumbuh dan berkembang. Mereka membantu anak-anak mereka untuk belajar tentang tanggung jawab, disiplin diri, dan rasa hormat terhadap otoritas. Mereka juga membantu anak-anak mereka untuk mengembangkan ketahanan dan kegigihan, yang merupakan sifat-sifat penting untuk kesuksesan dalam hidup.

close