Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tentukan Bilangan Oksidasi: Cara Mudah Menentukan Bilangan Oksidasi Dalam Senyawa Kimia

Tentukan nilai bilangan oksidasi dari atom yang ditebalkan dalam

Apakah kamu pernah mendengar tentang bilangan oksidasi? Dalam kimia, bilangan oksidasi adalah angka yang menunjukkan seberapa banyak elektron suatu atom telah kehilangan atau mendapatkan dalam suatu senyawa kimia. Bilangan oksidasi sangat penting dalam menentukan sifat dan reaktivitas senyawa kimia.

Apa itu Bilangan Oksidasi?

Bilangan oksidasi adalah angka yang menunjukkan perubahan jumlah elektron yang dimiliki oleh atom dalam suatu senyawa kimia. Bilangan oksidasi dapat positif, negatif, atau nol, tergantung pada apakah atom kehilangan, mendapatkan, atau tidak mengalami perubahan elektron.

Bilangan Oksidasi dalam Senyawa Ionik

Pada senyawa ionik, bilangan oksidasi dapat ditentukan dengan mengacu pada aturan umum. Misalnya, dalam senyawa natrium klorida (NaCl), bilangan oksidasi natrium adalah +1, karena natrium kehilangan satu elektron untuk membentuk ion positif. Bilangan oksidasi klorin adalah -1, karena klorin mendapatkan satu elektron untuk membentuk ion negatif.

Aturan Umum untuk Menentukan Bilangan Oksidasi dalam Senyawa Ionik:

1. Bilangan oksidasi atom logam dalam senyawa ionik adalah positif sesuai dengan muatan ion.

2. Bilangan oksidasi atom non-logam dalam senyawa ionik adalah negatif sesuai dengan muatan ion.

3. Bilangan oksidasi dalam senyawa ionik harus saling menyeimbangkan untuk mencapai muatan total senyawa menjadi nol.

Bilangan Oksidasi dalam Senyawa Kovalen

Pada senyawa kovalen, bilangan oksidasi dapat ditentukan dengan mengacu pada aturan umum. Misalnya, dalam senyawa air (H2O), bilangan oksidasi hidrogen adalah +1, karena hidrogen cenderung kehilangan satu elektron. Bilangan oksidasi oksigen adalah -2, karena oksigen cenderung mendapatkan dua elektron.

Aturan Umum untuk Menentukan Bilangan Oksidasi dalam Senyawa Kovalen:

1. Bilangan oksidasi hidrogen dalam senyawa kovalen biasanya +1, kecuali jika hidrogen berikatan dengan logam, maka bilangan oksidasi hidrogen adalah -1.

2. Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawa kovalen biasanya -2, kecuali jika oksigen berikatan dengan logam atau hidrogen, maka bilangan oksidasi oksigen dapat positif.

3. Bilangan oksidasi atom non-logam dalam senyawa kovalen dapat ditentukan dengan mempertimbangkan elektronegativitas atom tersebut.

Contoh Soal dan Penyelesaian

Untuk lebih memahami cara menentukan bilangan oksidasi, berikut adalah contoh soal dan penyelesaiannya:

Contoh Soal: Tentukan bilangan oksidasi unsur klorin (Cl) dalam senyawa HClO4.

Penyelesaian: Dalam senyawa ini, bilangan oksidasi hidrogen adalah +1 dan bilangan oksidasi oksigen adalah -2 (berdasarkan aturan umum).

Kita dapat menggunakan fakta bahwa muatan total senyawa adalah nol untuk menentukan bilangan oksidasi unsur klorin. Dalam hal ini, kita tahu bahwa muatan total hidrogen adalah +1, muatan total oksigen adalah -2, dan kita memiliki satu atom klorin.

Jadi, kita dapat menggunakan persamaan:

(+1) + x + 4(-2) = 0

Hasilnya adalah:

x = +7

Jadi, bilangan oksidasi unsur klorin (Cl) dalam senyawa HClO4 adalah +7.

Kesimpulan

Bilangan oksidasi adalah angka yang menunjukkan perubahan jumlah elektron dalam suatu senyawa kimia. Dalam senyawa ionik, bilangan oksidasi ditentukan dengan mengacu pada aturan umum, sedangkan dalam senyawa kovalen, bilangan oksidasi dapat ditentukan dengan mempertimbangkan aturan umum dan elektronegativitas atom. Dengan memahami dan dapat menentukan bilangan oksidasi, kita dapat lebih memahami sifat dan reaktivitas senyawa kimia.

Sumber: https://contohblog.com/tentukan-bilangan-oksidasi

close