Objek Penelitian Menurut Para Ahli


Objek Penelitian Menurut Para Ahli


Objek Penelitian Menurut Para Ahli

Keberhasilan dalam suatu penelitian sebagian ditentukan oleh pemilihan objek penelitian yang tepat. Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi fokus atau sasaran penelitian. Dengan kata lain, objek penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi bahan penyelidikan dalam sebuah penelitian. Objek penelitian dapat berupa gejala, peristiwa, perilaku, sikap, pendapat, dan sebagainya.

Menurut para ahli, objek penelitian dapat berupa apa saja, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik. Objek penelitian fisik adalah objek yang dapat dilihat dan diraba, seperti tumbuhan, hewan, benda mati, dan sebagainya. Sedangkan objek penelitian non-fisik adalah objek yang tidak dapat dilihat dan diraba, seperti pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya.

Pemilihan objek penelitian sangat penting karena akan mempengaruhi metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data yang digunakan. Oleh karena itu, peneliti harus mempertimbangkan beberapa hal dalam memilih objek penelitian, antara lain:

Relevansi objek penelitian dengan tujuan penelitian.
Ketersediaan data dan informasi tentang objek penelitian.
Keterbatasan waktu, biaya, dan sumber daya yang tersedia.
Kemampuan dan keahlian peneliti.

Objek Penelitian Menurut Para Ahli

Objek penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi bahan penyelidikan dalam sebuah penelitian.

  • Apa saja
  • Fisik/non-fisik
  • Relevan
  • Data tersedia
  • Keterbatasan

Peneliti harus mempertimbangkan beberapa hal dalam memilih objek penelitian.

Apa saja

Objek penelitian dapat berupa apa saja, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik. Objek penelitian fisik adalah objek yang dapat dilihat dan diraba, seperti tumbuhan, hewan, benda mati, dan sebagainya. Sedangkan objek penelitian non-fisik adalah objek yang tidak dapat dilihat dan diraba, seperti pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa contoh objek penelitian menurut para ahli:

  • Gejala: Misalnya, gejala penyakit tertentu, gejala kerusakan lingkungan, gejala krisis ekonomi, dan sebagainya.
  • Peristiwa: Misalnya, peristiwa bencana alam, peristiwa sejarah, peristiwa sosial, dan sebagainya.
  • Perilaku: Misalnya, perilaku konsumen, perilaku organisasi, perilaku politik, dan sebagainya.
  • Sikap: Misalnya, sikap masyarakat terhadap suatu kebijakan, sikap karyawan terhadap perusahaan, sikap siswa terhadap sekolah, dan sebagainya.
  • Pendapat: Misalnya, pendapat masyarakat tentang suatu isu, pendapat ahli tentang suatu masalah, pendapat mahasiswa tentang suatu mata kuliah, dan sebagainya.

Selain itu, objek penelitian juga dapat berupa:

  • Tumbuhan: Misalnya, penelitian tentang pertumbuhan tanaman, penelitian tentang penyakit tanaman, penelitian tentang manfaat tanaman, dan sebagainya.
  • Hewan: Misalnya, penelitian tentang perilaku hewan, penelitian tentang penyakit hewan, penelitian tentang manfaat hewan, dan sebagainya.
  • Benda mati: Misalnya, penelitian tentang sifat-sifat benda, penelitian tentang penggunaan benda, penelitian tentang sejarah benda, dan sebagainya.
  • Pikiran: Misalnya, penelitian tentang proses berpikir, penelitian tentang kreativitas berpikir, penelitian tentang gangguan berpikir, dan sebagainya.
  • Perasaan: Misalnya, penelitian tentang emosi, penelitian tentang stres, penelitian tentang depresi, dan sebagainya.

Dengan demikian, objek penelitian dapat berupa apa saja, asalkan memenuhi kriteria relevansi, ketersediaan data, dan keterbatasan waktu, biaya, dan sumber daya.

Fisik/non-fisik

Objek penelitian dapat berupa fisik atau non-fisik. Objek penelitian fisik adalah objek yang dapat dilihat dan diraba, seperti tumbuhan, hewan, benda mati, dan sebagainya. Sedangkan objek penelitian non-fisik adalah objek yang tidak dapat dilihat dan diraba, seperti pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa contoh objek penelitian fisik dan non-fisik:

Objek Penelitian Fisik:

  • Tumbuhan: Misalnya, penelitian tentang pertumbuhan tanaman, penelitian tentang penyakit tanaman, penelitian tentang manfaat tanaman, dan sebagainya.
  • Hewan: Misalnya, penelitian tentang perilaku hewan, penelitian tentang penyakit hewan, penelitian tentang manfaat hewan, dan sebagainya.
  • Benda mati: Misalnya, penelitian tentang sifat-sifat benda, penelitian tentang penggunaan benda, penelitian tentang sejarah benda, dan sebagainya.

Objek Penelitian Non-Fisik:

  • Pikiran: Misalnya, penelitian tentang proses berpikir, penelitian tentang kreativitas berpikir, penelitian tentang gangguan berpikir, dan sebagainya.
  • Perasaan: Misalnya, penelitian tentang emosi, penelitian tentang stres, penelitian tentang depresi, dan sebagainya.
  • Perilaku: Misalnya, penelitian tentang perilaku konsumen, penelitian tentang perilaku organisasi, penelitian tentang perilaku politik, dan sebagainya.
  • Sikap: Misalnya, penelitian tentang sikap masyarakat terhadap suatu kebijakan, penelitian tentang sikap karyawan terhadap perusahaan, penelitian tentang sikap siswa terhadap sekolah, dan sebagainya.
  • Pendapat: Misalnya, penelitian tentang pendapat masyarakat tentang suatu isu, penelitian tentang pendapat ahli tentang suatu masalah, penelitian tentang pendapat mahasiswa tentang suatu mata kuliah, dan sebagainya.

Pilihan objek penelitian fisik atau non-fisik tergantung pada tujuan penelitian dan metode penelitian yang digunakan. Misalnya, jika tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh suatu kebijakan terhadap perilaku masyarakat, maka objek penelitiannya adalah perilaku masyarakat (objek penelitian non-fisik). Sedangkan jika tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu daerah, maka objek penelitiannya adalah tumbuhan (objek penelitian fisik).

Relevan

Objek penelitian harus relevan dengan tujuan penelitian. Artinya, objek penelitian harus sesuai dengan apa yang ingin dicapai dalam penelitian. Jika objek penelitian tidak relevan dengan tujuan penelitian, maka hasil penelitian tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.

  • Objek penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah.

    Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang ingin dijawab melalui penelitian. Oleh karena itu, objek penelitian harus dipilih sedemikian rupa sehingga dapat menjawab rumusan masalah tersebut.

  • Objek penelitian harus sesuai dengan tujuan penelitian.

    Tujuan penelitian adalah hasil akhir yang ingin dicapai melalui penelitian. Oleh karena itu, objek penelitian harus dipilih sedemikian rupa sehingga dapat membantu mencapai tujuan penelitian tersebut.

  • Objek penelitian harus sesuai dengan metode penelitian yang digunakan.

    Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Oleh karena itu, objek penelitian harus dipilih sedemikian rupa sehingga sesuai dengan metode penelitian yang digunakan.

  • Objek penelitian harus sesuai dengan keterbatasan waktu, biaya, dan sumber daya yang tersedia.

    Waktu, biaya, dan sumber daya yang tersedia untuk penelitian terbatas. Oleh karena itu, objek penelitian harus dipilih sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan dalam waktu yang tersedia, dengan biaya yang terjangkau, dan dengan sumber daya yang tersedia.

Dengan demikian, objek penelitian harus dipilih dengan hati-hati agar relevan dengan tujuan penelitian, metode penelitian, dan keterbatasan yang ada.

Data tersedia

Objek penelitian harus memiliki data yang tersedia dan dapat diakses. Tanpa adanya data, peneliti tidak akan dapat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah dan mencapai tujuan penelitian. Ketersediaan data sangat penting dalam penelitian, karena data merupakan bahan baku penelitian. Tanpa data, peneliti tidak dapat melakukan analisis dan menarik kesimpulan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menilai ketersediaan data:

  • Jenis data: Apakah data yang dibutuhkan berupa data kualitatif atau data kuantitatif? Data kualitatif adalah data yang berupa kata-kata, gambar, atau simbol, sedangkan data kuantitatif adalah data yang berupa angka.
  • Sumber data: Dari mana data dapat diperoleh? Data dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal, internet, wawancara, kuesioner, dan observasi.
  • Waktu pengumpulan data: Kapan data dikumpulkan? Data dapat dikumpulkan pada waktu tertentu atau secara berkala.
  • Keabsahan data: Apakah data yang diperoleh valid dan reliabel? Data yang valid adalah data yang akurat dan benar, sedangkan data yang reliabel adalah data yang konsisten dan dapat diandalkan.
  • Aksesibilitas data: Apakah data dapat diakses dengan mudah? Data dapat diakses dengan mudah jika tersedia secara online atau di perpustakaan. Sebaliknya, data yang sulit diakses dapat menghambat penelitian.

Jika objek penelitian memiliki data yang tersedia dan dapat diakses, maka peneliti dapat melanjutkan penelitian dengan mengumpulkan dan menganalisis data tersebut. Namun, jika objek penelitian tidak memiliki data yang tersedia atau data yang tersedia tidak dapat diakses, maka peneliti harus mencari objek penelitian lain yang lebih sesuai.

Keterbatasan

Dalam memilih objek penelitian, peneliti harus mempertimbangkan keterbatasan yang ada. Keterbatasan tersebut dapat berupa keterbatasan waktu, keterbatasan biaya, dan keterbatasan sumber daya.

  • Keterbatasan waktu

    Waktu yang tersedia untuk penelitian terbatas. Oleh karena itu, peneliti harus memilih objek penelitian yang dapat diselesaikan dalam waktu yang tersedia.

  • Keterbatasan biaya

    Biaya yang tersedia untuk penelitian terbatas. Oleh karena itu, peneliti harus memilih objek penelitian yang dapat diselesaikan dengan biaya yang terjangkau.

  • Keterbatasan sumber daya

    Sumber daya yang tersedia untuk penelitian terbatas. Oleh karena itu, peneliti harus memilih objek penelitian yang dapat diselesaikan dengan sumber daya yang tersedia.

  • Keterbatasan kemampuan dan keahlian peneliti

    Peneliti memiliki kemampuan dan keahlian yang terbatas. Oleh karena itu, peneliti harus memilih objek penelitian yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.

Jika objek penelitian yang dipilih tidak sesuai dengan keterbatasan yang ada, maka penelitian tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, peneliti harus mempertimbangkan keterbatasan yang ada dengan cermat sebelum memilih objek penelitian.

Conclusion

Objek penelitian merupakan segala sesuatu yang menjadi bahan penyelidikan dalam sebuah penelitian. Objek penelitian dapat berupa apa saja, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik, asalkan memenuhi kriteria relevansi, ketersediaan data, dan keterbatasan waktu, biaya, dan sumber daya.

Dalam memilih objek penelitian, peneliti harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:

  • Relevansi objek penelitian dengan tujuan penelitian.
  • Ketersediaan data dan informasi tentang objek penelitian.
  • Keterbatasan waktu, biaya, dan sumber daya yang tersedia.
  • Kemampuan dan keahlian peneliti.

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, peneliti dapat memilih objek penelitian yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan demikian, penelitian dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan hasil yang bermanfaat.

Demikian pembahasan tentang objek penelitian menurut para ahli. Semoga bermanfaat bagi para peneliti dan mahasiswa yang sedang melakukan penelitian.