Subjek Penelitian Menurut Para Ahli


Subjek Penelitian Menurut Para Ahli


Penelitian ilmiah merupakan kegiatan yang penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Melalui penelitian, kita dapat memperoleh pengetahuan baru, menguji teori-teori yang ada, dan mengembangkan teknologi baru. Namun, sebelum memulai penelitian, kita perlu menentukan terlebih dahulu subjek penelitian yang akan kita bahas.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang subjek penelitian menurut para ahli. Kita akan melihat beberapa definisi subjek penelitian, serta beberapa contoh subjek penelitian yang sering dibahas dalam penelitian ilmiah.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan subjek penelitian yang baik. Kriteria-kriteria ini penting untuk diperhatikan agar penelitian yang kita lakukan dapat memberikan hasil yang berkualitas.

Subjek Penelitian Menurut Para Ahli

Subjek penelitian merupakan hal yang penting dalam penelitian ilmiah. Berikut adalah 5 poin penting tentang subjek penelitian menurut para ahli:

  • Objek kajian penelitian
  • Topik yang diteliti
  • Masalah yang dianalisis
  • Fenomena yang diamati
  • Variabel yang diuji

Dengan menentukan subjek penelitian yang tepat, peneliti dapat fokus pada penelitiannya dan memperoleh hasil yang berkualitas.

Objek Kajian Penelitian

Objek kajian penelitian adalah hal atau fenomena yang menjadi fokus penelitian. Objek kajian penelitian dapat berupa apa saja, mulai dari benda konkret hingga konsep abstrak. Misalnya, seorang peneliti dapat mengkaji objek kajian penelitian berupa perilaku konsumen, pengaruh media sosial terhadap remaja, atau efektivitas suatu metode pembelajaran.

  • Spesifik

    Objek kajian penelitian harus spesifik dan jelas. Hal ini akan memudahkan peneliti untuk fokus pada penelitiannya dan memperoleh hasil yang berkualitas.

  • Terukur

    Objek kajian penelitian harus dapat diukur. Artinya, harus ada cara untuk mengukur variabel-variabel yang terkait dengan objek kajian penelitian tersebut.

  • Relevan

    Objek kajian penelitian harus relevan dengan bidang ilmu yang diteliti. Misalnya, seorang peneliti ekonomi tidak akan meneliti tentang perilaku hewan.

  • Aktual

    Objek kajian penelitian harus aktual atau terkini. Artinya, objek kajian penelitian tersebut harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.

Dengan menentukan objek kajian penelitian yang tepat, peneliti dapat fokus pada penelitiannya dan memperoleh hasil yang berkualitas. Objek kajian penelitian yang baik akan membantu peneliti untuk menghasilkan temuan-temuan baru yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Topik yang Diteliti

Topik yang diteliti adalah bidang kajian spesifik yang menjadi fokus penelitian. Topik yang diteliti harus sesuai dengan objek kajian penelitian dan bidang ilmu yang diteliti. Misalnya, seorang peneliti ekonomi yang ingin mengkaji perilaku konsumen dapat memilih topik penelitian berupa “Pengaruh Harga terhadap Permintaan Konsumen”.

  • Jelas dan Terarah

    Topik yang diteliti harus jelas dan terarah. Artinya, topik penelitian tersebut harus dapat dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian yang spesifik dan terukur.

  • Terbatas

    Topik yang diteliti harus terbatas. Artinya, topik penelitian tersebut tidak boleh terlalu luas sehingga tidak dapat dibahas secara mendalam dalam penelitian.

  • Aktual

    Topik yang diteliti harus aktual atau terkini. Artinya, topik penelitian tersebut harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.

  • Orisinal

    Topik yang diteliti harus orisinal atau belum pernah diteliti sebelumnya. Hal ini penting agar penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan temuan-temuan baru yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Dengan menentukan topik penelitian yang tepat, peneliti dapat fokus pada penelitiannya dan memperoleh hasil yang berkualitas. Topik penelitian yang baik akan membantu peneliti untuk menghasilkan temuan-temuan baru yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Masalah yang Dianalisis

Masalah yang dianalisis adalah permasalahan atau kesenjangan yang menjadi fokus penelitian. Masalah yang dianalisis harus jelas dan spesifik, serta dapat dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian yang terukur. Misalnya, seorang peneliti ekonomi yang ingin mengkaji perilaku konsumen dapat menganalisis masalah berupa “rendahnya tingkat konsumsi masyarakat terhadap produk lokal”.

Masalah yang dianalisis harus memiliki signifikansi atau dampak yang penting. Artinya, masalah tersebut harus memiliki manfaat yang luas bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau pemecahan masalah nyata di masyarakat. Misalnya, masalah “rendahnya tingkat konsumsi masyarakat terhadap produk lokal” dapat berdampak pada menurunnya daya saing produk lokal dan melemahnya perekonomian nasional.

Masalah yang dianalisis harus dapat dipecahkan melalui penelitian. Artinya, harus ada metode penelitian yang tepat untuk menganalisis masalah tersebut dan menghasilkan solusi atau rekomendasi yang bermanfaat. Misalnya, masalah “rendahnya tingkat konsumsi masyarakat terhadap produk lokal” dapat dipecahkan melalui penelitian yang menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan merumuskan strategi untuk meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap produk lokal.

Masalah yang dianalisis harus sesuai dengan bidang ilmu yang diteliti. Misalnya, seorang peneliti ekonomi tidak akan menganalisis masalah yang berkaitan dengan kesehatan atau politik.

Dengan menganalisis masalah yang tepat, peneliti dapat fokus pada penelitiannya dan memperoleh hasil yang berkualitas. Masalah yang baik akan membantu peneliti untuk menghasilkan temuan-temuan baru yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah nyata di masyarakat.

Fenomena yang Diamati

Fenomena yang diamati adalah peristiwa atau kejadian yang menarik perhatian peneliti dan menjadi fokus penelitian. Fenomena yang diamati dapat berupa peristiwa alam, perilaku manusia, atau interaksi antara keduanya. Misalnya, seorang peneliti sosial dapat mengamati fenomena berupa “meningkatnya penggunaan media sosial oleh remaja”.

Fenomena yang diamati harus jelas dan spesifik. Artinya, fenomena tersebut harus dapat dijabarkan menjadi variabel-variabel yang dapat diukur dan dianalisis. Misalnya, fenomena “meningkatnya penggunaan media sosial oleh remaja” dapat dijabarkan menjadi variabel-variabel seperti “jumlah waktu yang dihabiskan remaja untuk menggunakan media sosial”, “jenis media sosial yang digunakan remaja”, dan “dampak penggunaan media sosial terhadap remaja”.

Fenomena yang diamati harus memiliki signifikansi atau dampak yang penting. Artinya, fenomena tersebut harus memiliki manfaat yang luas bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau pemecahan masalah nyata di masyarakat. Misalnya, fenomena “meningkatnya penggunaan media sosial oleh remaja” dapat berdampak pada perubahan perilaku remaja, pola komunikasi remaja, dan bahkan kesehatan mental remaja.

Fenomena yang diamati harus dapat dianalisis menggunakan metode penelitian yang tepat. Misalnya, fenomena “meningkatnya penggunaan media sosial oleh remaja” dapat dianalisis menggunakan metode penelitian kuantitatif, kualitatif, atau kombinasi keduanya.

Dengan mengamati fenomena yang tepat, peneliti dapat fokus pada penelitiannya dan memperoleh hasil yang berkualitas. Fenomena yang baik akan membantu peneliti untuk menghasilkan temuan-temuan baru yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah nyata di masyarakat.

Variabel yang Diuji

Variabel yang diuji adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang mempengaruhi fenomena yang sedang diteliti. Variabel yang diuji harus jelas dan spesifik. Artinya, variabel tersebut dapat diukur dan dianalisis. Misalnya, seorang peneliti sosial yang sedang meneliti fenomena “pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja” dapat menguji variabel-variabel sebagai berikut:

  1. Jenis media sosial yang digunaka remaja.
  2. Jumlah waktu yang dihabiskan remaja untuk menggunakan media sosial.
  3. Dampak penggunaan media sosial terhadap perilaku remaja (misalnya, perilaku konsumsi, perilaku bergaul, dan perilakku kesehatan mental).

Variabel yang diuji harus memiliki hubungan yang jelas dengan fenomena yang sedang diteliti. Artinya, variabel tersebut harus dapat mmenjelaskan atau memprediksi fenomena tersebut. Misalnya, variabel “jumlah waktu yang dihabiskan remaja untuk menggunakan media sosial” memiliki hubungan yang jelas dengan fenomena “pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja”.

Variabel yang diuji harus dapat diukur. Artinya, harus ada cara untuk mengukur variabel tersebut. Misalnya, variabel “jenis media sosial yang digunaka remaja” dapat diukur dengan menggunakan kuesioner atau wawancara.

Variabel yang diuji harus dapat dianalisis. Artinya, harus ada metode analisis yang tepat untuk menganalisis variabel tersebut. Misalnya, variabel “dampak penggunaan media sosial terhadap perilaku remaja” dapat dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik.

Dengan menguji variabel yang tepat, peneliti dapat memperoleh hasil yang akurat dan valid. Variabel yang baik akan membantu peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mencapai tujuan penelitian.

Kesimpulan

Menurut para ahli, subjek penelitian adalah hal yang penting dalam penelitian ilmiah. Subjek penelitian merupakan objek kajian penelitian, topik yang diteliti, masalah yang dianalisis, fenomena yang diamati, dan variabel yang diuji. Subjek penelitian harus jelas dan spesifik, serta dapat dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian yang terukur. Subjek penelitian yang baik akan membantu peneliti untuk fokus pada penelitiannya dan memperoleh hasil yang berkualitas.

Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti harus mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:

  • Relevansi subjek penelitian dengan bidang ilmu yang diteliti.
  • Aktualitas subjek penelitian.
  • Ketersediaan data dan informasi tentang subjek penelitian.
  • Metode penelitian yang tepat untuk menganalisis subjek penelitian.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, peneliti dapat memilih subjek penelitian yang tepat dan menghasilkan penelitian yang berkualitas.

Demikian pembahasan tentang subjek penelitian menurut para ahli. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para peneliti dan akademisi yang sedang mencari informasi tentang subjek penelitian. Selamat meneliti!