Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Aplikasi Canggih Pendeteksi Bencana Alam

5 Aplikasi Canggih Pendeteksi Bencana Alam

Hidup di Indonesia adalah sebuah anugerah karena limpahan sumber daya alamnya tidak diragukan lagi, ragamnya dan jumlahnya yang sangat besar. Apalagi negara tercinta ini merupakan salah satu dari 13 negara beruntung yang wilayahnya dilalui oleh garis khatulistiwa. Ya, dilewati garis khatulistiwa memang suatu keberuntungan bagi kita, karena dengan ini kita memiliki keistimewaan dibanding daerah yang jauh dari garis khatulistiwa. Keistimewaan ini membuat negara seribu pulau ini memiliki iklim tropis dengan curah hujan, suhu, dan kelembaban yang tergolong tinggi. Hal ini tentu saja membuat tanah kita subur, sehingga panen melimpah ruah. Selain itu, anugerah berupa laut di Indonesia sebagai negara kepulauan menghasilkan ikan-ikan hingga minyak bumi yang mencurahi wilayah Indonesia.

Namun, dibalik gemerlap kemujuran tersebut, ada sisi lain dari dampak letak wilayah Indonesia, yakni posisi Indonesia yang berada di cincin api atau ring of fire, yang mana merupakan jalur gempa teraktif di dunia. Indonesia juga berada di tiga tumbukan lempeng benua yakni Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Karena letak wilayah inilah yang kemudian membuat kita tidak asing lagi dengan bencana seperti gempa, gunung meletus, banjir, hingga tsunami. Tak heran jika dalam sejarah kelam bencana alam di dunia yang memakan ribuan hingga jutaan korban, Indonesia juga turut menjadi penyumbangnya.

Ya, sebagai konsekuensi hidup di negara yang dilewati cincin api ini memang membuat kita khawatir dan dituntut untuk selalu waspada. Tak dipungkiri pula, sulit untuk mengetahui kapan bencana alam akan terjadi. Karena memang hingga detik ini, belum ada peneliti yang mampu memprediksi kapan gempa akan terjadi. Namun, beberapa aplikasi berikut bisa membantu memberikan informasi penting dan aktual terkait bencana alam yang terjadi.

1. inaRISK

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengembangkan sistem aplikasi mendeteksi potensi bencana yang dapat diakses oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta masyarakat luas. inaRISK adalah sistem yang berbasis web dan aplikasi yang menampilkan risiko bencana yang ada di Indonesia. Informasi tersebut meliputi, informasi bahaya bencana dan apa tindakan yang harus dilakukan oleh masyarakat ketika terjadi sebuah bencana. Misalnya pada saat sebelum dan sesudah terjadi banjir, masyarakat dapat mengetahui tindakan yang harus dilakukan. Tidak hanya itu, inaRISK juga memanfaatkan informasi-informasi dasar, seperti peta dasar dari Badan Informasi Geospatial (BIG), peta bahaya dari wali data misalnya peta banjir dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), peta tanah longsor dan gunung api dari Badan Metereologi. Jadi, inaRISK menggabungkan tiga informasi, seperti satu informasi bahaya, informasi kerentanan dan Informasi kapasitas apakah pemerintah daerah sudah memiliki peta bencana sudah ada apa belum, pemerintah daerah sudah memiliki perda bencana apa belum.

2. Info BMKG

Info BMKG adalah aplikasi resmi yang diluncurkan oleh BMKG. Ada beberapa fitur yang disediakan seperti notifikasi gempa bumi, peringatan dini cuaca, dan info aktual seputar BMKG. Pengguna juga bisa memperoleh informasi seputar prakiraan cuaca berdasarkan lokasi. Untuk informasi gempa bumi, hanya gempa bermagnitudo di atas 5 skala richter saja yang akan muncul sebagai notifikasi, dilengkapi dengan jarak epicentrum ke lokasi pengguna. Aplikasi ini bisa diunduh di Google Play Store di tautan ini dan didapatkan di iTunes melalui tautan ini. BMKG merekomendasikan untuk pengaturan lokasi ke mode High Accuracy, agar info yang didapat lebih akurat.

3. Disaster Alert

Aplikasi ini dikembangkan oleh Pasific Disaster Centre (PDC) di Hawaii. Melalui aplikasi ini, pengguna bisa melacak peta bencana alam yang sedang terjadi saat ini, seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, badai, longsor, banjir dan kebakaran hutan. Bahkan, aplikasi ini bisa melacak pesebaran wabah suatu virus. Didukung oleh platform DisasterAWARE besutan PDC, disaster Alert akan memberikan notifikasi berdasarkan GPS. Pengguna juga bisa melihat detail lain seperti informasi lebih lanjut tentang lokasi mana saja yang berbahaya.

4. Quakefeed Earthquake Map, News and Alerts

Aplikasi gratis ini diperuntukan khusus bagi pengguna iOS, baik iPhone maupun iPad. Seperti namanya, aplikasi ini ditujukan untuk menginformasikan gempa yang terjadi. Sejauh ini, aplikasi hanya bisa mendeteksi gempa bermagnitudo 1,0 di Amerika Serikat dan 4,5 skala richter di negara lain. Saat membuka aplikasi ini, pengguna akan disuguhkan apa yang sedang terjadi di peta Ring of Fire. Pengguna bisa melacak daftar gempa yang baru terjadi dan memperbesar petanya untuk mengetahui di mana tepatnya bencana tersebut terjadi. Aplikasi ini akan memberi tahukan informasi gempa yang terjadi di sekitar lokasi pengguna dan juga memberikan informasi seputar gempa yang sedang terjadi di wilayah tertentu, sesuai yang ingin dilihat pengguna. Dengan begitu, jika memiliki sanak saudara yang sedang di wilayah bencana, pengguna bisa langsung mengetahui dan mencoba menghubungi mereka.Lebih lanjut, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memasang tanda bahaya hanya jika magnitudo gempa berada di skala tertentu.

5. QuakeAlert

Aplikasi ini baru dalam tahap uji coba oleh Early Warning Labs. Untuk sementara, aplikasi ini baru bisa digunakan dalam format beta di Amerika. QuakeAlert diklaim bisa menginformasikan gempa yang akan datang hingga 20 detik sebelum gempa terjadi. Ketika sensor mendeteksi gelombang getaran, data tersebut akan ditransmisikan ke badan geologi AS (USGS) untuk dideteksi lokasi dan ukuran gempa. Server Early Warning Labs akan menghitung setiap peringatan untuk setiap pengguna yang disesuaikan dengan personalisasi waktu goncangan dan intensitas. Saat notifikasi gempa muncul, selain detail gempa ada pula petunjuk keselamatan gempa yang bisa dilakukan pengguna.

close