Contoh Kerangka Pemikiran Teoritis Dalam Penelitian

Cara Membuat Kerangka Teori Kumpulan Tips

Apa itu Kerangka Pemikiran Teoritis?

Sebelum memulai sebuah penelitian, sangat penting untuk memiliki kerangka pemikiran teoritis yang kuat. Kerangka pemikiran teoritis adalah landasan konseptual yang digunakan untuk merumuskan pertanyaan penelitian, mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti, dan menghubungkan penelitian dengan teori-teori yang ada.

Fungsi Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis memiliki beberapa fungsi penting dalam sebuah penelitian. Pertama, kerangka pemikiran teoritis membantu peneliti dalam merumuskan masalah penelitian yang jelas dan terarah. Kedua, kerangka pemikiran teoritis membantu peneliti dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti dan menjelaskan hubungan antara variabel-variabel tersebut. Ketiga, kerangka pemikiran teoritis membantu peneliti dalam mengkaji dan memahami teori-teori yang ada yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

Langkah-langkah Membuat Kerangka Pemikiran Teoritis

Ada beberapa langkah yang dapat diikuti dalam membuat kerangka pemikiran teoritis dalam sebuah penelitian.

Langkah 1: Identifikasi Masalah Penelitian

Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah penelitian yang akan diteliti. Masalah penelitian haruslah jelas, terfokus, dan relevan dengan bidang penelitian yang sedang dijalankan.

Langkah 2: Tinjauan Pustaka

Setelah masalah penelitian diidentifikasi, langkah berikutnya adalah melakukan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk mengkaji dan memahami teori-teori yang sudah ada yang relevan dengan masalah penelitian yang sedang diteliti.

Langkah 3: Identifikasi Variabel-variabel Penelitian

Setelah melakukan tinjauan pustaka, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi variabel-variabel penelitian. Variabel-variabel penelitian ini haruslah terkait dengan masalah penelitian yang sudah diidentifikasi sebelumnya.

Langkah 4: Hubungan Antara Variabel-variabel

Setelah variabel-variabel penelitian diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menjelaskan hubungan antara variabel-variabel tersebut. Apakah variabel-variabel tersebut saling mempengaruhi atau tidak?

Langkah 5: Hubungan dengan Teori-teori yang Ada

Langkah terakhir adalah menghubungkan penelitian dengan teori-teori yang sudah ada. Bagaimana penelitian ini dapat mengonfirmasi, mengembangkan, atau mengoreksi teori-teori yang sudah ada?

Contoh Kerangka Pemikiran Teoritis

Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian tentang pengaruh media sosial terhadap kesejahteraan psikologis remaja, kerangka pemikiran teoritis dapat melibatkan teori komunikasi, teori psikologi, dan teori sosiologi. Penelitian ini dapat mengidentifikasi variabel-variabel seperti penggunaan media sosial, kesejahteraan psikologis, dan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi remaja.

Dalam kerangka pemikiran teoritis ini, peneliti dapat menjelaskan bagaimana penggunaan media sosial dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis remaja berdasarkan teori-teori yang ada. Misalnya, teori komunikasi dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana interaksi melalui media sosial dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis remaja.

Dengan memiliki kerangka pemikiran teoritis yang kuat, peneliti dapat merancang penelitian yang berkualitas dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.